Jakarta, tjahayatimoer.net - Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan mengatakan, kurangnya perencanaan yang baik menyebabkan layanan sewa berbagi sepeda atau bike sharing di Jakarta menjadi terbengkalai. Untuk diketahui, layanan bike sharing pertama kali diuji coba Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2020. Namun, saat ini sepeda untuk layanan tersebut seperti tak terawat.
"Konsep layanannya tidak direncanakan dengan baik, ini asal bikin agar kelihatan wah dan hebat tapi substansinya tidak dibangun," kata Tigor saat dikonfirmasi, Jumat (25/11/2022).
Karena kondisi sepedanya terbengkalai, Tigor berujar, dinas terkait perlu bertanggung jawab untuk mengatasi masalah layanan bike sharing yang tak menarik minat masyarakat.
Atas dasar itu, kata Tigor, diperlukan evaluasi mengenai sistem operasional, unit sepeda, hingga jalur sepeda.
"Dilihat dulu perencanaannya seperti apa? Tujuannya apa? Tercapai enggak perencanaan dan tujuannya?" ucap Tigor.
"Jadi harus dievaluasi dibarengi layanan bike sharing dengan jalur sepeda, mumpung Penjabat (Pj) Gubernur DKI mau minta evaluasi jalur sepeda, jadi sekalian biar enggak buang-buang uang rakyat," imbuh dia.
Adapun sebanyak 12 unit sepeda bike sharing terparkir di kawasan Taman Menteng, Jakarta Pusat, dengan kondisi tak terawat.
Cat berwarna merah beberapa sepeda itu telah memudar akibat paparan sinar matahari hingga guyuran hujan.
Selain itu, bodi besi dari beberapa unit sepeda terlihat berkarat, semakin menandakan layanan bike sharing itu tidak terawat. Kulit jok sepeda juga terlihat telah robek.
Masyarakat yang berlalu lalang di kawasan Taman Menteng terlihat tidak tertarik menggunakan layanan bike sharing untuk bermobilitas di Ibu Kota.
Hal itu tak sejalan dengan tujuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan layanan bike sharing untuk memudahkan mobilitas warga menuju transportasi umum.
Adapun pada era Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, yakni Anies Baswedan, Pemprov DKI menggencarkan moda peralihan transportasi ke sepeda.(hum.rn)
0 Komentar