Blitar, tjahayatimoer.net - Dalam rangka menjaga kondusifitas wilayahnya terkait maraknya berita adanya penemuan penyakit gagal ginjal akut, Bhabinkamtibmas Desa Ringinanom Aipda Agus Sugiarto terjun langsung ke lapangan, dengan melaksanakan pengecekan apotik yang ada di wilayah binaannya. Senin, 31 Oktober 2022.
Kebetulan di Desa Ringinanom terdapat satu apotik yaitu Surya Husada 2 yang terletak di pinggir jalan Raya Blitar - Kediri tepatnya di Desa Ringinanom. Aipda Agus telah melakukan pengecekan di apotik tersebut.
Diinformasikan bahwa saat ini Ikatan Dokter Anak Indonesia telah menyarankan agar menghindari penggunaan obat sirup untuk anak-anak karena mengandung Dietilen Glikol (DEG) maupun Etilen Glikol (EG) yang diduga mengakibatkan gagal ginjal akut pada anak bahkan bisa berakibat kematian pada anak.
Sampai dengan tanggal 18 Oktober 2022, Kemenkes RI telah mencatat sebanyak 206 anak di 20 provinsi mengalami gagal ginjal akut dan sebanyak 99 anak meninggal dunia yang diduga akibat menggunakan obat sirup.
Selain itu, BPOM juga telah menarik peredaran 5 (lima) merk paracetamol sirup yaitu:
1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml;
2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml;
3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml;
4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml;
5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.
Setelah dilakukan pengecekan di apotik tersebut, saudari Erna selaku karyawati apotik telah memberikan informasi bahwa pihak apotik Surya Husada 2, telah menarik semua obat sirup jenis tersebut di atas dan sudah tidak menjual sejak adanya informasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (hum.bs)
0 Komentar