Surabaya, tjahayatimoer.net - Di Hari Sumpah Pemuda, Wali Kota Surabaya mengumpulkan perguruan silat dan bela diri untuk deklarasi. Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan 12 Ketua Cabang Olahraga Bela Diri, serta 30 Ketua Perguruan Silat membacakan Deklarasi Surabaya Damai.
"Saya meminta ada deklarasi dari seluruh persatuan perkumpulan beladiri di Kota Surabaya untuk mengikrarkan menjaga Kota Surabaya. Saya yang meminta," kata Eri kepada wartawan, Jumat (28/10/2022).Selain deklarasi Surabaya damai, Eri juga mengajak perkumpulan bela diri untuk berkeliling kota. Khususnya saat malam hari untuk bersama menjaga kota yang kondusif dan aman bagi warga.
"Dan menjaga Kota Surabaya ini dengan seluruh elemen bela diri di Surabaya dan Satpol PP berputar setiap malam untuk menjaga Kota Surabaya. Karena saya yakin di Surabaya ini perguruan bela dirinya sangat banyak dan saya yakin mereka cinta akan kotanya," jelasnya.
Sementara Ketua Harian IPSI Surabaya, Boyke Santoso mengatakan melalui pembacaan deklarasi Surabaya damai, pihaknya ingin memiliki wadah untuk mempersatukan seluruh perguruan bela diri maupun pencak silat di Kota Pahlawan. Sebab, pihaknya sangat prihatin dengan banyaknya kericuhan dan pertarungan yang kerap terjadi di jalanan akhir-akhir ini.
"Kami mohon perlindungan dan kerjasama dari Pemkot dan Forkopimda Kota Surabaya, karena kami butuh wadah untuk mempersatukan seluruh perguruan silat dan sinergi inilah yang kami mulai tepat saat Peringatan Hari Sumpah Pemuda," kata Boyke.
Usai deklarasi, pihaknya bersama Pemkot dan Forkopimda Surabaya akan melakukan patroli secara rutin. Hal ini untuk mencegah perseteruan antar kelompok bela diri dan pencak silat, serta menangkal peredaran narkoba, hingga tawuran yang kerap menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
"Kita akan kirab (patroli) sekaligus mengunjungi perguruan silat, bukan hanya menangkal kericuhan saja, tapi narkoba dan tawuran juga. Kami bekerjasama dengan Polrestabes Surabaya dan mensinyalir banyak kejadian (kericuhan) karena ejek-ejekan, saling unjuk diri bahwa dirinya paling hebat, atau bahkan anggota pencak silat yang sudah non aktif tapi masih merasa hebat, padahal dia sudah di luar pembinaan. Ini yang akan kami sasar," pungkasnya.
"Kita akan kirab (patroli) sekaligus mengunjungi perguruan silat, bukan hanya menangkal kericuhan saja, tapi narkoba dan tawuran juga. Kami bekerjasama dengan Polrestabes Surabaya dan mensinyalir banyak kejadian (kericuhan) karena ejek-ejekan, saling unjuk diri bahwa dirinya paling hebat, atau bahkan anggota pencak silat yang sudah non aktif tapi masih merasa hebat, padahal dia sudah di luar pembinaan. Ini yang akan kami sasar," pungkasnya.
0 Komentar