Tanah Gerak di Panggul Trenggalek Putus Jalur Alternatif Antar Kabupaten

Trenggalek, tjahayatimoer.net - Bencana tanah terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Panggul, Trenggalek. Akibatnya akses alternatif antar kabupaten putus, selain itu permukiman warga turut ambles.

Camat Panggul, Agus Dwi Karyanto, mengatakan wilayah yang terdampak bencana tanah gerak di antaranya, Desa Terbis, Ngrencak, Banjar dan Desa Kertosono.

"Untuk Desa Terbis, pergerakan tanah mengakibatkan akses jalan alternatif Trenggalek-Pacitan, yaitu dari Terbis ke Desa Klepu, Kecamatan Sudimoro, Pacitan patah. Jalannya ambles sekitar 50 sentimeter," kata Agus Dwi Karyanto, Jumat (14/10/2022).

Pergerakan tanah itu memicu retakan tanah di kawasan perkampungan. Beberapa titik di lingkungan perumahan warga juga ambles. Bahkan selama tiga hari terakhir kondisi tanah masih terus mengalami pergerakan, sehingga retakan tanah semakin meluas.

"Untuk akses jalan tidak bisa dilalui, karena putus," ujarnya.

Dari hasil asesmen yang dilakukan pemerintah kecamatan, bencana alam itu telah mengancam enam rumah warga yang ada di sekitar.

"Dari pendataan kami ada enam rumah yang masuk zona bahaya. Untuk saat ini kondisi rumah masih aman, hanya kandang yang terdampak," ujarnya.

Agus menambahkan untuk meminimalisir risiko yang ditimbulkan, warga diimbau mengungsi ke tempat yang lebih aman saat kondisi cuaca hujan deras.

"Kalau memang nanti kondisinya semakin parah, maka akan kami evakuasi ke kantor desa. Untuk lokasi tanah gerak ini berada di atas lokasi tanah gerak lima tahun lalu," jelasnya.

Sementara itu, tanah gerak di Desa Banjar juga memutuskan akses jalan desa. Titik tanah gerak berada di RT 35, RW 5 Dusun Krajan. Kondisi jalan ambles sekitar satu meter dan mengalami retakan parah di badan jalan.

"Ini jalur Banjar ke Ngrambingan. Akses menuju SMP Satu Atap Dusun Ngajaran, Desa Ngrambingan," kata Agus Dwi Karyanto

Dikonfirmasi terpisah, Danramil Panggul Kapten Supoto mengatakan bencana tanah gerak juga terjadi di Desa Kertosono. Dampaknya tiga rumah dan kamar mandi warga retak-retak.

"Lokasinya di Dusun Bakalan, sedangkan rumah yang retak milik Pak Rhomad, Wodi dan Ibu Emi," kata Supoto.

Selain itu, di Desa Ngrencak, tanah gerak terjadi di RT 6, RW 2, Duaun Nogondo. Kondisi retakan tanah memanjang hingga 12 meter dengan lebar mencapai 5 cm.

"Ada dua rumah yang terdampak, rumah milik Pak Mislan dan Pak Nuryanto. Kondisi dinding, lantai, dan jalan retak-retak," ujarnya.

Rentetan bencana tanah gerak itu dipicu tingginya intensitas curah hujan di Kecamatan Panggul selama sepekan terakhir.

Posting Komentar

0 Komentar