Jakarta, tjahayatimoer.net - Pria di Anyer, Serang, Banten inisial SS (44) tega menusuk istrinya KH (35) dan 2 kakak iparnya. Atas perbuatannya itu, SS dikeroyok massa hingga tewas.
Insiden ini terjadi pada Sabtu (22/10/2022) pukul 19.30 WIB. Peristiwa berawal saat saudara istri pelaku, SI, mendengar KH berteriak minta tolong. SI lantas melapor ke TN (43) dan DAS (25) yang keduanya kakak ipar pelaku.
"Mendengar teriakan tersebut kemudian Saudara TN dan Saudari DAS menyerahkan anaknya kepada Saudari SI, setelahnya langsung masuk ke dalam rumah untuk menolong KH yang sedang dianiaya oleh pelaku," kata Kapolres Cilegon melalui keterangannya, Minggu (23/10/2022).
SI juga melaporkan kejadian itu kepada saudaranya yang lain. Beberapa saudara korban kemudian menghampiri tempat kejadian dan mendapati korban berlumuran darah usai ditusuk oleh pelaku.
"Beberapa saat kemudian korban dengan menggendong anaknya keluar dari rumah dengan sejumlah luka robek atau tusuk serta berlumur darah," ujarnya.
Polisi menyebut, tak hanya istri pelaku yang jadi korban, kedua kakak iparnya yang sempat menolong korban juga ditusuk oleh pelaku. Keduanya keluar dari rumah korban dengan sejumlah luka tusuk.
"Selain itu TN (kakak ipar pelaku) dari dalam rumah keluar dengan keadaan luka pada bagian tangan kirinya," katanya.
Kemudian, keributan itu terdengar oleh warga lain yang sedang berada di masjid dekat rumah korban. Warga lalu menghampiri rumah korban dan mendapati kakak ipar pelaku bernama DAS dalam kondisi pingsan dengan pisau yang menancap di punggung.
"Adanya suara gaduh tersebut membuat jemaah yang ada di masjid mendatangi rumah atau TKP. Selanjutnya SH (ayah Saudari SI) serta jamaah lain masuk ke dalam rumah menemukan Saudari DAS dalam keadaan pingsan dengan posisi pisau menancap pada punggung," katanya.
Mengetahui kejadian itu, warga beramai-ramai memburu pelaku penusukan terhadap istri dan kedua kakak iparnya itu. Warga geram atas kejadian tersebut dan menghakimi pelaku hingga tewas.
"Pelaku SS meninggal dunia setelah mengalami kekerasan oleh beberapa warga," katanya.
Polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Ketiga korban mengalami luka tusuk belum dapat dimintai keterangan lantaran masih dirawat di Puskesmas Anyer.
Polisi mendudukkan perkara ini jadi dua peristiwa yakni peristiwa kekerasan yang mengakibatkan orang lain luka dan perkara kedua yakni peristiwa kekerasan yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia.
Polisi masih mendalami motif SS menusuk istri dan kakak iparnya hingga harus dilarikan ke rumah sakit dengan berbagai luka di tubuh mereka. Polisi telah memeriksa 4 saksi dalam kasus ini.
"Empat (saksi diperiksa), warga sekitar," kata Kasi Humas Polres Cilegon Iptu Sigit Dermawan saat dikonfirmasi via pesan singkat, Minggu (23/10).
Pemeriksaan saksi akan dilakukan secara maraton kepada para pihak yang mengetahui peristiwa tersebut. Sedangkan para korban belum dapat dimintai keterangan lantaran masih menjalani perawatan di Puskesmas Anyer.
"Motif belum diketahui, sementara para korban belum dapat memberikan keterangan karena dalam perawatan medis di Puskesmas Anyer," kata dia.
Sementara itu, Kapolres Cilegon AKBP Eko Tjahyo Untoro mengatakan, selain pemeriksaan terhadap para saksi, polisi menyita beberapa barang bukti kasus ini.
Barang bukti yang disita adalah pisau hingga gendongan bayi.
"Barang bukti yang diamankan berupa 1 bilah gagang pisau dan sarung pisau dengan panjang lebih kurang 10 cm, tali tambang plastik, pakaian, sehelai sarung bantal, 3 helai selimut, sehelai mukena atau alat salat wanita, sehelai kain gendong," kata Eko. (red.dl)
0 Komentar