Mojokerto, tjahayatimoer.net - Seorang pengendara motor asal Nganjuk tewas karena menabrak pintu gerbang pabrik di jalur arteri Mojokerto. Sebelum menabrak gerbang pabrik, korban lebih dulu menyenggol truk yang parkir di tepi jalan nasional tersebut.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto Iptu Wihandoko mengatakan Agung Supriyono (41) melaju dari timur ke barat atau dari arah Surabaya ke Jombang di jalur arteri. Pemotor asal Desa Katerban, Baron, Nganjuk ini seorang diri mengendarai sepeda motor Honda Vario nopol AG 4857 VBB.Sampai di jalur arteri Desa Jatipasar, Trowulan, Mojokerto, tepatnya di seberang pusat perkulakan sepatu Trowulan (PPST) sekitar pukul 16.30 WIB, Agung tiba-tiba saja oleng ke kiri. Sehingga sepeda motornya menyerempet bak belakang truk nopol L 8535 UQ yang diparkir di tepi jalan.
Ia lantas menabrak pintu gerbang pabrik dengan kecepatan tinggi. Gerbang besi itu persis di sebelah kiri truk nopol L 8535 UQ.
"Korban terhenti setelah menabrak pintu gerbang pabrik yang berada di bahu jalan sebelah selatan," terangnya kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).
Kerasnya benturan dengan gerbang pabrik, lanjut Wihandoko mengakibatkan Agung menderita luka parah di kening dan wajahnya. Ia tewas di lokasi kecelakaan. Helm yang dipakai korban juga pecah.
"Korban meninggal dunia di tempat, jenazahnya sudah kami evakuasi ke RSUD Kota Mojokerto (RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo)," jelasnya.
Polisi telah melakukan olah TKP dan menggali keterangan dari para saksi mata di lokasi kecelakaan. Sejauh ini mereka masih mencari sopir truk tronton nopol L 8535 UQ. Sedangkan sepeda motor korban telah diamankan ke kantor Satlantas Polres Mojokerto.
"Penyebab kecelakaan ini faktor manusia, diduga korban kurang bisa mengendalikan laju kendaraanya," tandas Wihandoko.
Polisi telah melakukan olah TKP dan menggali keterangan dari para saksi mata di lokasi kecelakaan. Sejauh ini mereka masih mencari sopir truk tronton nopol L 8535 UQ. Sedangkan sepeda motor korban telah diamankan ke kantor Satlantas Polres Mojokerto.
"Penyebab kecelakaan ini faktor manusia, diduga korban kurang bisa mengendalikan laju kendaraanya," tandas Wihandoko.
0 Komentar