Nelayan Surabaya Harapkan Peran Aktif Pemerintah

 


Surabaya, tjahayatimoer.net - Naiknya harga BBM menjadi permasalahan baru bagi Nelayan Surabaya, dimana dibalik susahnya mendaptkan BBM di SPBU kini harus menghadapai kenaikan BBM. 


Baru-baru ini Gabungan Kelompok Nelayan Surabaya keluhkan berbagai masalah  yang dinilai sangat menyusahkan para nelayan Surabaya, yang diantaranya 


Semenjak kenaikan harga BBM pada tanggal 3 September 2022 Nelayan Surabaya kembali mengalami permasalahan selain kesulitan mendapatkan BBM baik subsidi / nonsubsidi karena susahnya nelayan membeli BBM di SPBU menggunakan drum / jerigen. Kini harga hasil tangkapan nelayan tidak sesuai dengan biaya operasional yang dikeluarkan. 


Ditambah Mulai masuknya musim penghujan di bulan Oktober 2022 juga merupakan musim paceklik buat para nelayan di Surabaya akibat cuaca yang tidak menentu dan hasil tangkapan ikan nelayan jauh berkurang.


Nelayan dari luar Surabaya yang melakukan aktifitas menggunakan alat tangkap Trawl / pukat harimau dinilai para Nelayan Surabaya sangat meresahkan karena penggunaanya dapat merusak ekosistem laut.


Atas kendala tersebut para Nelayan yang terganung dalam  Gabungan Kelompok Nelayan Surabaya mengharapkan peran aktif Pemerintah baik Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim dan Kepolisian serta Dinas terkait untuk membantu para nelayan dalam permasalahan ini.


“Dalam waktu dekat Indonesia akan ada acara besar yaitu KTT G20, dimana para petinggi Negara diseluruh dunia berkumpul, semoga dalam pertemuan tersebut pemerintah membahas terkait nelayan dan solusinya” ujar Saudara Masud selaku Nelayan Surabaya. 


Saudara Masud mendukung penuh kegiatan KTT G20 dimana Indonesia sebagai tuan rumah dan yakin pemerintah Indonesia bisa mencarikan tentang jalan keluar terkait permasalahan Nelayan. (hum.bs)

Posting Komentar

0 Komentar