Jakarta, tjahayatimoer.net - Permukiman di dekat kawasan hutan kota Rawa Malang, Cilincing, yang diketahui sebagai lokasi prostitusi kembali beroperasi usai sebelumnya menghilang. Polisi menyebut pekerja seks di sana bukan merupakan warga asli.
"Warga situ nggak ada kayaknya. Kayaknya orang luar itu," kata Kanit Reskrim Polsek Cilincing, AKP Alex Chandra, saat dihubungi, Senin (31/10/2022).
Alex mengatakan pekerja seks yang ada di sana diduga berasal dari luar daerah. Namun dia tidak merinci daerah mana yang dimaksud.
Alex menuturkan hingga kini polisi masih menyelidiki hal tersebut. Penyelidikan penting untuk dilakukan agar kegiatan haram tersebut tidak kembali dilakukan di sana.
"Macam-macam, ada dari daerah juga. Iya (masih ditelusuri), itu tugas kita dari Reskrim masih kita lakukan penyelidikan. Biar ke depannya nggak ada lagi," ujarnya.
Sebelumnya, kepolisian dan Pemkot Jakarta Utara telah menutup area prostitusi di Rawa Malang, Cilincing. Hal ini merespons keresahan masyarakat.
"Kita sudah kirim tim bersama stakeholder setempat. Disampaikan mulai malam ini untuk menutup warung-warungnya dan tidak ada lagi kegiatan serupa," kata Kapolsek Cilincing Kompol Haris Akhmad saat dihubungi, Senin (26/9).
Haris mengatakan setidaknya ada 10 warung yang menjadi tempat prostitusi di lokasi. Total, ada puluhan pekerja seks komersial (PSK) yang tersedia di tempat tersebut.
Menurut Haris, para PSK ini akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing setelah prostitusi di Rawa Malang ditutup.
"Total ada 10 warung dan mungkin ada 30-an PSK," katanya.
Para PSK ini pun akan diberi keterampilan sebelum nantinya dipulangkan ke kampung halaman.
"Kita akan berkoordinasi dengan kecamatan mengajak serta suku dinas sosial untuk memberi pelatihan kepada para penghuni guna mendapat bekal keterampilan dan para penghuni akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing," katanya.
0 Komentar