Menteri PUPR Targetkan Audit Stadion Kanjuruhan Selesai Pekan Ini


Jakarta - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan proses audit Stadion Kanjuruhan selesai pekan ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Basuki mengatakan usai Kanjuruhan, audit dilanjutkan ke stadion-stadion lain.

"Jadi yang diminta oleh Pak Presiden telepon minggu ini selesai Kanjuruhan, setelah itu baru yang lain-lainnya, yang banyak suporternya. Yang dipakai liga 1, 2, 3, yang banyak suporternya itu yang diprioritaskan," kata Basuki kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2022).

Basuki juga akan meninjau langsung proses audit lusa. Saat ini tim dari Kementerian PUPR sudah dikerahkan lebih dulu ke Stadion Kanjuruhan.

"Kamis saya baru kesana. Karena Kamis harus laporan ke TGIPF, jadi sekarang tim KKBG komisi keandalan bangunan gedung sedang kerja di sana. Baru kemarin berangkat," ujae Basuki.

Basuki menjelaskan proses audit meliputi aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan stadion. Dia mencontohkan rehabilitasi Stadion GBK saat Asian Games.

"Itu yang terutama yang auditnya. Kayak misalnya di GBK waktu kita merehab GBK untuk Asian Games itu ada standardnya. 15 Menit harus full atau harus bisa kosong selamat, dengan kapasitas yang 80 ribu itu," ujar Basuki.

Pernyataan senada soal audit Stadion Kanjuruhan juga disampaikan Menpora Zainudin Amali. Dia mengatakan proses audit akan diprioritaskan terhadap stadion klub yang dijadikan tempat kompetisi.

"Tentu kita akan mulai dari Kanjuruhan karena kita prioritaskan stadion yang digunakan oleh klub-klub yang existing sedang berkompetisi. Sebab kalau kita audit seluruhannya lama itu," ujar Amali dalam wawancara terpisah.

Selain itu, kata Amali, audit akan diprioritaskan untuk stadion dengan kapasitas penonton yang banyak. Sedangkan stadion yang sudah diperbaiki untuk Piala Dunia U-20 tidak akan diaudit.

"Kita akan mendahulukan yang penontonnya banyak. Stadion-stadion di samping Kanjuruhan kan banyak juga. Kalau yang sudah kita perbaiki utk persiapan FIFA World Cup U-20 tentu tidak perlu lagi misalnya di Manahan, Solo. Itu kan sudah bagus. Kemudian yang digunakan oleh Bali United, di Wayan Dipta. itu kan sudah bagus. kemudian yang di Palembang dan sebagainya," ujar Amali

Posting Komentar

0 Komentar