Mensos Risma Salurkan Santunan Untuk Korban Tanah Longsor Tulungagung



Tulungagung, tjahayatimoer.net - Mensos Tri Rismaharini memberikan santunan kepada ahli waris korban tanah longsor di Desa Nyawangan, Sendang, Tulungagung. Kemensos juga menawarkan relokasi untuk rumah yang masuk zona bahaya.

"Jadi ada longsor, kita memberikan santunan baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka luka berat dan luka ringan," kata Risma usai penyaluran bantuan di Balai Desa Nyawangan, Jumat (28/10/2022).

Pihaknya berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban tiga keluarga yang ditinggalkan serta dua korban yang mengalami luka.

Dalam bencana tanah longsor Minggu (23/10/2022) tersebut timbunan material longsor menutup total akses jalan kampung. Warga bergotong royong untuk membersihkan material longsor, namun saat proses berlangsung tiba-tiba terjadi longsor susulan.

Akibat longsor susulan tersebut, lima warga yang tengah kerja bakti tertimpa longsor, tiga orang meninggal dunia dan dua orang luka-luka.

Menurut Risma dari keterangan pihak desa, kondisi tanah di sekitar lokasi kejadian longsor tersebut masuk kategori rawan, sehingga juga mengancam rumah penduduk.

Terkait kerawanan itu, Mensos meminta pihak desa melakukan pendataan terhadap rumah yang masuk zona bahaya. Pihaknya menawarkan relokasi ke tempat yang lebih aman.

"Mungkin itu daerah kritis memang karena itu kemudian saya sampaikan kepada Pak Bupati, kita juga rapat dengan forkopimda, juga dengan DPRD kita menyepakati akan pindah mereka," jelasnya.

Lanjut dia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan mengizinkan penggunaan lahan untuk dimanfaatkan sebagai tempat relokasi.

"Bu Menteri Lingkungan Hidup sudah menyampaikan ke saya, bu kalau ada warga yang kondisinya seperti itu dan dekat dengan lahan Perhutani silahkan gunakan nanti akan saya izinkan penggunaan itu untuk warga,"

Namun lanjut Risma, juga lokasinya jauh dari wilayah Perhutani, pihaknya menyarankan agar warga dan pemerintah desa mencari lahan milik warga yang aman. Nantinya pemerintah akan membeli lahan itu untuk tempat relokasi.

"Kalau lokasinya jauh, kalau Pak Bupati ada stok tanah warga ya kita bebaskan aja nggak apa-apa, nanti kita bangunkan untuk permukiman itu," imbuh Risma.

Proses relokasi dinilai penting demi menyelamatkan masyarakat yang tinggal di zona bahaya. Pihaknya tidak ingin ada korban jiwa kembali.

"Jangan sampai tiap tahun ada korban kayak gitu. Kalau memang bisa direlokasi ya direlo kasi saja," jelasnya.

Menurutnya, jika lahan relokasi telah tersedia Kemensos akan segera bergerak untuk membangunkan rumah bagi warga terdampak. Proses pembangunan diperkirakan memerlukan waktu antara dua hingga tiga bulan

Posting Komentar

0 Komentar