Gresik, tjahayatimoer.net - Sebanyak lima orang pemancing dan pengemudi perahu terombang-ambing di perairan Kabupaten Gresik pada Minggu (9/10). Mereka tak bisa bergerak lantaran mesin perahu rusak saat akan kembali ke daratan. Salah satu pemancing bernama Khoirul Anwar sempat mengirimkan WA meminta bantuan pertolongan.
“Tolong, kami pemancing kapal kami mesinnya mati,” tulis Khoirul. Dalam pesan itu, dia memberitahukan keberadaanya di sebelah barat Ujung Pangkah. Tepatnya di titik koordinat 6°48’37.2″S 112°32’25.1″E. “Kami berangkat dari Delegan. Saat perjalanan pulang, sudah setengah perjalanan tiba-tiba mesin kapal berhenti,” katanya.
Menurut dia, tidak ada kerusakan di badan kapal. Pengemudi kapal sudah berusaha memperbaiki mesin kapalnya, tetapi tak kunjung membuahkan hasil. “Kami sudah berusaha menghubungi rekan yang di daratan. Setengah jam lalu sudah berangkat, tetapi belum sampai. Mungkin karena badai, ombaknya tinggi,” ujarnya.
Upaya penyelamatan tersebut sempat mengalami kendala cuaca buruk. Kurang lebih tiga jam bantuan datang, baik dari kapal swasta maupun tim pemancing yang bergerak dari Delegan.
Sekitar pukul 22.10 WIB Ditpolairud Polda Jatim menyelamatkan perahu beserta penumpangnya. Panit Polairud Polda Jatim Iptu Guntur mengatakan perahu tersebut awalnya ditemukan awak kru kapal bantuan milik PGN SAKA (Perusahaan minyak Ujung Pangkah). “Perahu nelayan yang mogok sudah diamankan dan ditarik kapal sewaan yang disewa Satpolair Gresik.
Sekarang sudah menuju ke dermaga Delegan. Keenam orang tersebut dilaporkan dalam keadaan sehat,” tuturnya. Guntur kepada masyarakat agar lebih berhati-hati jika ingin melakukan aktivitas di wilayah perairan, terutama saat posisi gelombang air sedang tinggi. “Kalau belum punya banyak pengalaman, jangan memancing di wilayah yang terlalu jauh dari daratan karena ditakutkan belum bisa memprediksi keadaan. Yang mengalami hal serupa (terombang-ambing) di lautan seperti ini, rata-rata pemancing pemula,” ucapnya.
.jpg)
0 Komentar