Jakarta, tjahayatimoer.net - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa membuktikan perannya sebagai pemimpin perempuan dalam menekan angka kemiskinan di Jawa Timur. Diketahui, selama periode Maret 2021-Maret 2022 angka kemiskinan Jatim turun hingga 391.400 jiwa dan tertinggi secara nasional menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS).
Dalam video yang ditayangkan G24NewsTV, 10 kabupaten di Jatim diketahui memiliki tingkat kemiskinan cukup serius, seperti di Madura, Situbondo, hingga Lamongan."Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan pangan Jawa Timur itu paling banyak, kenapa paling banyak? Karena memang kemiskinannya tertinggi terutama di pedesaan itu masih 15.58%," ungkap Khofifah dikutip dari tayangan resmi G24NewsTV, Senin (31/10/2022
Adapun penurunan angka kemiskinan ini terjadi seiring keberhasilan Jatim dalam meningkatkan status kemandirian desa sejak 2021 lalu. Sebelumnya, Jatim memiliki 697 Desa Mandiri dan meningkat jadi 1.490 Desa Mandiri di tahun 2022 atau meningkat 113,77%.
Bertambahnya status desa menjadi mandiri ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan kemiskinan di pedesaan. Diketahui, penurunan kemiskinan di pedesaan dalam satu tahun terakhir di periode Maret 2021-Maret 2022 mencapai 1,36%. Dari angka 15,05% menjadi 13,69%.
Selain itu, angka kemiskinan di wilayah perkotaan juga mengalami penurunan yang signifikan dari Maret 2021. Yakni sebesar 8,38%, menjadi 7,71% pada Maret 2022. Menurutnya, dengan hal ini disparitas angka kemiskinan wilayah perkotaan dan desa semakin turun.
BPS mencatat pada Maret 2021 disparitas kemiskinan desa kota angkanya masih 6,67%, turun menjadi 5,98% pada Maret 2022.
Sejumlah langkah terus dilakukan Khofifah yang berkomitmen mengentaskan angka kemiskinan, seperti menggratiskan biaya pendidikan bagi masyarakat tidak mampu. Khususnya bagi siswa di sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan.
0 Komentar