Jawa Tengah, tjahayatimoer.net - INDONESIA DARURAT NARKOTIKA!!! Pernyataan tersebut di sampaikan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu ketika peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI). Ternyata apa yang di sampaikan oleh Presiden tersebut bukan tanpa dasar dan bukan isapan jempol.
Kapolri Jendral Listyo Sigit baru-baru ini membuat gebrakan sekaligus goncangan dunia hukum Indonesia, karena telah menangkap dan mentersangkakan salah satu anak buahnya yang tidak tanggung-tanggung seorang Jendral Bintang Dua dengan pangkat Irjen Polisi yang bernama Tedy Minahasa, karena yang bersangkutan terlibat perkara Narkotika.
Sungguh kabar ini membuat banyak pihak mengernyitkan dahi, ternyata aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi pengayom, pelindung masyarakat justru malah melakukan tindak kriminal "extra ordinary". Dalam perkara ini yang menjadi luar biasa adalah dilakukan oleh seorang Jendral Polisi yang barusan saja di Promosikan menjadi Kapolda Jawa Timur, inilah yang membuat masyarakat terkaget-kaget.
"Badan Ansor Anti Narkoba Jawa Tengah sangat mendukung Kepolisian menindak tegas setiap pelaku kejahatan, termasuk pelaku kejahatan yang melibatkan anggotanya. Terkhusus menindaklanjuti intruksi Presiden Jokowi dan Perintah Kapolri, sudah selayaknya kasus Tedy Minahasa menjadi atensi Khusus Kapolda Jawa Tengah", terang Taufik yang menjabat sebagai Kepala Baanar Jateng ini.
Taufik meminta "Kapolda Jawa Tengah membentuk Satgas Test Urine untuk seluruh anggotanya di wilayah hukum Polda Jawa Tengah, mulai dari tingkat Polda, Polrestabes, Polresta, Polres sampai Polsek semua di wajibkan untuk melakukan test Urine, untuk supaya mengetahui apakah ada banyak anggota Polisi di Jawa Tengah yang terindikasi positif menggunakan Narkotika. Satgas ini bisa melibatkan banyak kalangan di luar institusi Polri, supaya benar-benar independen, transparan, akuntabel. Bahkan Baanar Jateng sendiri siap sedia jika di minta oleh jajaran Polda Jawa Tengah untuk ikut terlibat membantu dalam melakukannya assessment, test Urine untuk seluruh anggota Polisi di Wilayah Hukum Polda Jawa Tengah". terangnya
"Kami berharap Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Lutfi, dapat melaksanakan instruksi Presiden Jokowi dan Perintah Kapolri itu dengan baik. Saatnya Kepolisian berbenah, di tengah ketidakpercayaan publik terhadap institusi Korp Baju Coklat ini. Setelah terkena kasus besar bertubi-tubi yang menjadi sorotan publik: Kasus Ferdi Sambo, Konsorsium Judi 303, Tewasnya 132 Suporter Aremania di tambah kasus Narkotika Irjen Pol Tedy Minahasa. Kalau Kapolda Jawa Tengah benar-benar mau serius, mau tegas dan mau membenahi institusinya seharusnya segera melakukan test Urine kepada seluruh anggotanya dan jika benar hasilnya ada anggota yang positif menggunakan Narkotika maka harus di proses sesuai hukum yang berlaku, mulai dari sidang etik polri sampai sidang pidananya", tambah Taufik.
"Rakyat sangat butuh Polri, masyarakat mencintai lembaga ini tidak hanya untuk menjaga keamanan, ketertiban saja, akan tetapi bagaimana lembaga Polri yang kita cintai ini dapat menjadi pelindung, pengayom bagi semua masyarakat, semua golongan, terutama masyarakat yang tidak mampu. Justru jangan malah oknum-oknum Polri yang merusak citra polri dengan menjadi Bandar Narkotika, pengedar, menjual barang bukti Narkotika. Dan Polisi cenderung hanya menangkap kroco-kroco pengecer Narkotika, bandar Narkotika skala kecil, hanya untuk mendapatkan prestasi supaya naik pangkat/jabatan dan bisa promosi. Cara-cara dan oknum-oknum semacam ini harus di libas habis dari institusi Polri. Mari kita bergandengan tangan bersama untuk melakukan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika untuk menjaga kehidupan generasi penerus bangsa terbebas dari cengkraman bahaya Narkotika," pungkas Taufik.
(Vio Sari,zae/Red)
0 Komentar