Gubernur Jawa Timur Khofifah Inginkan Pemerintah Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan


Surabaya, tjahayatimoer.net - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa pemerintah secara sinergi serius dan berkomitmen mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan. Apalagi telah menewaskan 125 orang usai Laga Derby Jatim Arema FC Vs Persebaya.

Khofifah membeberkan, datangnya para pejabat dari pusat langsung ke Malang untuk memastikan investigasi penyebab insiden segera dilakukan dengan maksimal. Pemerintah, kata Khofifah, juga berkomitmen agar para korban baik yang meninggal dunia, luka berat, maupun luka ringan mendapatkan pelayanan yang terbaik.

"Yang ingin saya sampaikan bahwa hadirnya pejabat pemerintah pusat penanda kuatnya komitmen melakukan investigasi hingga tuntas terkait insiden di Kanjuruhan," kata Khofifah, Senin (3/10/2022).

"Pun begitu dengan Pemprov, Pemkab maupun Pemkot, kami bersama sama akan fokus dan memastikan bahwa pelayanan terbaik diberikan pada para korban insiden Kanjuruhan baik yang meninggal dunia, luka berat maupun luka ringan," ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa yang masih dirawat di rumah sakit, semua biaya perawatan ditanggung pemerintah. Sehingga dipastikan bahwa mereka yang tengah menjalani perawatan tidak mengalami kendala khususnya biaya.

"Seluruh layanan kesehatan yang diberikan untuk para korban insiden Kanjuruhan, baik yang ada di rumah sakit di Kabupaten Malang, Kota Malang, RS Saiful Anwar milik Pemprov Jawa Timur, semua atas tanggungan pemerintah. Untuk RSSA misalnya menjadi tanggungan Pemprov Jatim," kata Khofifah.

Tak hanya itu, Khofifah menyampaikan, Pemprov Jatim juga telah memberikan santunan takziyah secara bertahap bagi korban meninggal dunia masing-masing sebesar Rp 10 juta. Pemprov Jatim akan mempercepat agar santunan takziyah segera diterima oleh keluarga ahli waris.

"Bagi yang meninggal dunia Pemprov telah menyampaikan bertahap secepat mungkin untuk memberikan santunan takziyah masing-masing Rp 10 juta. Kalau warga Kota Malang, maka Pemkot Malang juga memberikan Rp 10 juta. Kalau warga Kabupaten malang maka dari Pemkab Malang Rp 10 juta dan dari Bank Jatim Rp 5 juta," jelas Khofifah.

"Dan untuk yang luka berat kami memberikan tambahan untuk keluarga sebesar Rp 5 juta," imbuhnya.

Lebih lanjut Khofifah menyampaikan, Pemprov Jatim juga akan mengawal pengusutan tuntas terkait penyebab insiden Kanjuruhan yang dilakukan oleh jajaran terkait. Sebab insiden ini menjadi duka mendalam tak hanya bagi Jatim tapi juga duka sepak bola Indonesia.

Secara khusus Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ini juga mengajak masyarakat Jatim salat gaib untuk para korban yang meninggal dunia. Salat gaib bisa dilakukan secara terkoordinir oleh masing-masing elemen masyarakat untuk mendoakan agar mereka yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT

"Secara khusus saya mengajak seluruh warga Jawa Timur untuk menyempatkan salat ghaib bagi para korban insiden Kanjuruhan yang meninggal dunia. Kita doakan bersama mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT," tandas Khofifah.(red.dn)

Posting Komentar

0 Komentar