Surabaya, tjahayatimoer.net - Dosen Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Achmad Syafiuddin SSi MPhil PhD memberikan catatan prestasi terbaik. Syafiuddin berhasil masuk menjadi peneliti top dunia versi Stanford University dan Elsevier 2022.
Syafiuddin menjadi satu-satunya dosen Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang berhasil masuk dalam daftar World's Top 2% Scientists yang baru saja dirilis oleh Elsevier dan Stanford University pada tanggal 10 Oktober 2022. Namanya masuk bersama 97 peneliti di Indonesia yang masuk daftar tersebut.Nama dosen kesehatan masyarakat Unusa ini berada pada urutan ke 27 dari 98 nama. Kategorinya adalah Self-Citation Excluded.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unusa ini memiliki 92 jurnal yang dipublikasi dan telah terbit pada jurnal terindeks Scopus. Kemudian 72 artikel di Web of Science (WoS) dan 103 artikel di Google Scholar.
Publikasi ilmiah ini dilakukannya sejak tahun 2015 lalu. Bahkan telah disitasi oleh artikel lain sebanyak 1.255 kali, H-Index Scopus 21.
"Hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi para peneliti bisa masuk Top 2 Persen, karena untuk masuk penghargaan tersebut sangat susah dan sangat ketat seleksinya," kata alumni program doktoral di Universiti Teknologi Malaysia ini kepada wartawan, Kamis (13/10/2022).
Syaifuddin menjelaskan status "World's Top 2% Scientists" ini menjadi kado bagi Hari Lahir (Harlah) Unusa yang ke-9. Terlebih dari ribuan dosen PTNU, hanya dirinya yang masuk daftar peneliti top dunia.
Capaian prestasi ini pun diharapkan bisa memotivasi para peneliti Unusa. Agar para peneliti bisa terus terlibat dalam berbagai kegiatan pengembangan Tri Darma perguruan tinggi.
"Saya sangat mendukung langkah strategis Unusa dalam memotivasi sivitas akademik untuk selalu menorehkan prestasinya, seperti baru saja prodi S1 Gizi Unusa menjadi yang pertama program studi gizi di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia yang mendapat peringkat akreditasi unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAMPTKes), untuk kategori Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dipegang Program Studi Gizi Universitas Indonesia (UI)," pungkasnya.
0 Komentar