Magetan, tjahayatimoer.net - Forkopimda Magetan mewaspadai adanya potensi bencana alam. Bencana longsor dan banjir bandang menjadi prioritas kewaspadaan dengan kesigapan personel.
"Untuk cuaca ekstrem di Magetan kita waspadai kemungkinan bencana alam seperti tanah longsor dan banjir bandang. Kita telah siapkan Tim tanggap darurat,"ujar Kapolres Magetan AKBP Mohammad Ridwan kepada wartawan usai Apel Gelar Pasukan Dan Peralatan dalam rangka Kesiapan Tanggap Bencana, di halaman Polres Magetan Kamis (13/10/2022).
Kesiapan Tim tanggap bencana, kata Ridwan, lebih dari 200 personel gabungan dari Polri-TNI serta BPBD Pemkab Magetan. Peralatan tanggap bencana juga disiagakan jika sewaktu-waktu diperlukan.
"Total personelnya lebih dari 200 gabungan dari Polri-TNI serta BPBD Pemkab Magetan semua terlibat. Kita apel bersama Forkopimda Magetan," kata Ridwan.
Ridwan menambahkan beberapa titik wilayah rawan bencana juga telah dibuatkan posko seperti di Kecamatan Poncol, Plaosan dan Kartoharjo. Poncol dan Plaosan daerah Gunung Lawu merupakan rawan longsor dan banjir bandang dan Kartoharjo daerah rawan banjir luapan sungai Madiun.
"Kita buat posko bencana mengingat ada daerah yang rawan longsor dan banjir," tandasnya.
Bupati Magetan Suprawoto mengatakan saat ini ada tiga kecamatan di Magetan rawan longsor yakni Poncol, Plaosan, Panekan dan rawan banjir di Kecamatan Kartoharjo juga telah dibuatkan posko. Upaya pencegahan dini pihak Pemkab Magetan telah membuat embung untuk penampungan air.
"Kesiagaan kita tahu istilahnya Indonesia itu malnya bencana ya. Puting beliung, gunung berapi, tsunami, kita harus setiap saat siap. Hari ini kita lakukan pengecekan kesiapan. Di Magetan ini kita petakan rawan longsor dan banjir di Ngelang Karoharjo," terang Kang Woto sapaan akrab Bupati Magetan.
"Setiap tahun ada longsor di Magetan tapi skala kecil. Namun kita tetap untuk waspada dengan menyiapkan tim tanggap bencana bersama Forkopimda," tandas Kang Woto. (red.dl)
0 Komentar