Mojokerto, tjahayatimoer.net - Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mendukung penuh program pemerintah pusat merevitalisasi industri gula nasional. Revitalisasi bakal membuat Indonesia mencapai swasembada gula tahun 2028. Ia berharap teknologi yang sama bisa diterapkan ke komoditas pertanian lainnya.
Dukungan tersebut disampaikan Bupati Ikfina saat menghadiri Kick Off Revitalisasi Industri Gula Nasional untuk Ketahanan Pangan dan Energi digelar di perkebunan tebu Dusun Temugiring, Desa Batankrajan, Gedeg, Kabupaten Mojokerto sore tadi. Peresmian dimulainya revitalisasi industri gula dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir.
Hadir pula Wakil Menteri BUMN, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, Anggota VII BPK RI Hendra Susanto, Dirut PTPN 3, Komisaris Utama PTPN, serta Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati.
"Kami bersyukur pemerintah mempunyai program revitalisasi pertanian tebu," kata Ikfina kepada wartawan di lokasi, Senin (10/10/2022).
Bupati perempuan pertama di Mojokerto ini mengaku sempat mempunyai kekhawatiran dengan program revitalisasi industri gula nasional. Yaitu berkurangnya tenaga kerja yang akan diserap dalam perkebunan tebu. Karena perkebunan tebu akan digarap menggunakan mesin modern. Kekhawatirannya itu telah ia sampaikan kepada Erick.
"Beliau (Menteri BUMN) memastikan ini tidak akan mengurangi tenaga kerja, tapi meningkatkan kualitas tenaga kerja yang ada. Karena alat-alat dioperasikan oleh para petani yang ada. Sehingga pembukaan lahan yang luas dibarengi peningkatan teknologi alat-alat pertanian," jelas Ikfina.
Teknologi dan sistem pertanian yang sama, lanjut Ikfina diharapkan juga diterapkan untuk komoditas pertanian lainnya di Kabupaten Mojokerto. Mulai dari pembibitan, pemupukan yang tepat jumlah dan waktu, pemetaan kondisi lahan pertanian, sistem pengairan, pengendalian hama, serta pengelolaan saat panen dan pasca panen.
"Semua harus dikelola dengan baik. Kemudian dengan potensi yang ada, tanpa harus memperluas lahan pertanian kita bisa meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Kami akan maksimalkan itu di Kabupaten Mojokerto," tandasnya.
Revitalisasi industri gula nasional diawali dengan penggabungan sejumlah PTPN menjadi perusahaan gula nasional. Selanjutnya dengan perluasan lahan untuk tanaman tebu hingga 700 ribu hektare. Melalui program ini, produksi gula di Indonesia ditargetkan naik secara bertahap dari saat ini 2,35 juta ton per tahun menjadi 4,73 juta ton sampai 5,7 juta ton per tahun.
Sehingga swasembada gula untuk konsumsi masyarakat Indonesia ditargetkan tercapai tahun 2028. Sedangkan swasembada gula untuk kebutuhan industri ditargetkan tercapai tahun 2030. Revitalisasi industri gula juga diharapkan mendongkrak pendapatan para petani tebu secara bertahap dari Rp 13,1 juta per hektare menjadi Rp 32,1 juta per h
Hadir pula Wakil Menteri BUMN, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, Anggota VII BPK RI Hendra Susanto, Dirut PTPN 3, Komisaris Utama PTPN, serta Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati.
"Kami bersyukur pemerintah mempunyai program revitalisasi pertanian tebu," kata Ikfina kepada wartawan di lokasi, Senin (10/10/2022).
Bupati perempuan pertama di Mojokerto ini mengaku sempat mempunyai kekhawatiran dengan program revitalisasi industri gula nasional. Yaitu berkurangnya tenaga kerja yang akan diserap dalam perkebunan tebu. Karena perkebunan tebu akan digarap menggunakan mesin modern. Kekhawatirannya itu telah ia sampaikan kepada Erick.
"Beliau (Menteri BUMN) memastikan ini tidak akan mengurangi tenaga kerja, tapi meningkatkan kualitas tenaga kerja yang ada. Karena alat-alat dioperasikan oleh para petani yang ada. Sehingga pembukaan lahan yang luas dibarengi peningkatan teknologi alat-alat pertanian," jelas Ikfina.
Teknologi dan sistem pertanian yang sama, lanjut Ikfina diharapkan juga diterapkan untuk komoditas pertanian lainnya di Kabupaten Mojokerto. Mulai dari pembibitan, pemupukan yang tepat jumlah dan waktu, pemetaan kondisi lahan pertanian, sistem pengairan, pengendalian hama, serta pengelolaan saat panen dan pasca panen.
"Semua harus dikelola dengan baik. Kemudian dengan potensi yang ada, tanpa harus memperluas lahan pertanian kita bisa meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Kami akan maksimalkan itu di Kabupaten Mojokerto," tandasnya.
Revitalisasi industri gula nasional diawali dengan penggabungan sejumlah PTPN menjadi perusahaan gula nasional. Selanjutnya dengan perluasan lahan untuk tanaman tebu hingga 700 ribu hektare. Melalui program ini, produksi gula di Indonesia ditargetkan naik secara bertahap dari saat ini 2,35 juta ton per tahun menjadi 4,73 juta ton sampai 5,7 juta ton per tahun.
Sehingga swasembada gula untuk konsumsi masyarakat Indonesia ditargetkan tercapai tahun 2028. Sedangkan swasembada gula untuk kebutuhan industri ditargetkan tercapai tahun 2030. Revitalisasi industri gula juga diharapkan mendongkrak pendapatan para petani tebu secara bertahap dari Rp 13,1 juta per hektare menjadi Rp 32,1 juta per h
0 Komentar