Banjir Trenggalek Karena Sungai Tak Mampu Tampung Hujan Intensitas Tinggi



Trenggalek, tjahayatimoer.net - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas menyebut bencana banjir yang melanda Trenggalek akibat tingginya intensitas curah hujan. Akibatnya, sungai yang melintas di dalam kota tidak mampu menampung debit air dan meluap.

PPK Bendungan Tugu Yudha Tantra Ahmadi mengatakan curah hujan saat ini tercatat 134 milimeter per hari. Kondisi itu jauh lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya.

"Curah hujan mulai kemarin sampai dengan pagi tadi tinggi sekali. Jauh jika dibandingkan hari sebelumnya," kata Yudha, Selasa (18/10/2022).

Menurutnya, hasil analisa BBWS Brantas menunjukkan limpahan banjir di wilayah kota dan daerah sekitarnya akibat kiriman air dari wilayah utara atau Kecamatan Bendungan dan wilayah selatan atau Kecamatan Kampak.

"Kalau dari Tugu atau wilayah barat masih aman, karena kiriman air dari Ponorogo dan Pule bisa tertampung di Bendungan Tugu," ujarnya.

Pihaknya menyebut air dari wilayah barat bisa dikendalikan dengan baik. Hingga pukul 14.00 WIB jumlah air yang tertampung di Bendungan Tugu mencapai 8,664 juta meter kubik atau 236 meter.

"Daya tampung bendungan itu 239 meter, sedangkan saat ini sudah menampung air 236 meter, artinya daya tampung masih ada sisa tiga meter atau 1 juta meter kubik," imbuhnya.

Yudha berharap proyek pembangunan Bendungan Bagong bisa segera rampung sehingga bisa meminimalisir risiko terjadinya ancaman banjir kiriman dari Kecamatan Bendungan.

Sebelumnya, banjir bandang Trenggalek menerjang lima kecamatan yakni Trenggalek, Karangan, Pogalan, Gandusari dan Durenan. Banjir merendam perkampungan hingga rumah sakit.

Posting Komentar

0 Komentar