Ratusan warga tersebut mengungsi karena takut volume air dari Sungai Anak Kali Lamong menuju pemukiman warga semakin meningkat.
Pantauan di lapangan, air luapan itu awalnya hanya membanjiri persawahan warga. Setelah beberapa jam, air sudah membanjiri sebagian rumah warga hingga mencapai ketinggian 1 meter.
Mengantisipasi tingginya volume air seperti tahun sebelumnya, warga pun mengungsi ke tempat pengungsian yang disiapkan BPBD, TNI, dan Polri.
Dibantu tim BPBD dan Koramil Kedamean, barang dan perabotan itu kemudian dikumpulkan di sejumlah titik.
Bahkan, ada sejumlah warga yang mendirikan tenda seadanya menggunakan tiang bambu dengan atap terpal untuk menutupi perabot yang mereka bawa.
Udin (25), warga Cermen menyatakan banjir yang terjadi kali ini tidak seperti 2 tahun lalu. Saat itu banjir datang sekitar pukul 03.00 dini hari.
"Tahun lalu datangnya langsung besar, malah dari belakang rumah. Saat itu subuh, ini masih lebih landai dan saya dan keluarga bisa bersiap-siap mengungsi," kata Udin kepada wartawan, Senin (24/10/2022).
Saiful (27) warga Cermen lainnya mengatakan hal yang sama. Ia telah menyelamatkan barang berharga seperti surat-surat penting, kandang ayam, sepeda motor, dan sejumlah pakaian.
"Ini tiap tahun kayak gini. Capek iya, tapi kalau mau pindah, pindah ke mana? Ya kami mohon pemerintah Gresik lebih serius memperbaiki tanggul," ujar Saiful.
0 Komentar