Bangka, tjahayatimoer.net - Sebanyak empat kepala keluarga di daerah Gunung Pelawan, Belinyu, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, terpaksa mengungsi setelah rumahnya rusak dihantam angin puting beliung, Sabtu (15/10/2022). Selain karena kondisi rumah yang rusak, warga mengungsi karena masih ada anak-anak dan bayi.
"Tercatat 4 KK korban puting beliung mengungsi ke rumah saudara mereka," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa saat dihubungi, Sabtu malam.
Mikron menuturkan, BPBD Bangka Belitung belum menyediakan tempat pengungsian khusus. Warga terdampak puting beliung lebih memilih tinggal di rumah saudara atau tetangga. Sementara warga yang rumahnya rusak ringan bertahan tinggal di rumah masing-masing. Berdasarkan data sementara, puting beliung disertai hujan yang terjadi pada Sabtu pukul 12.30 WIB itu merusak 18 rumah warga.
Rinciannya, tiga rumah rusak berat, delapan rusak sedang, dan tujuh rusak ringan. Kerusakan umumnya terjadi pada bagian atap dan loteng yang jebol. Bahkan ada rumah warga yang seluruh atapnya ambruk tersapu puting beliung. Hantaman angin juga merusak kebun pisang dan kelapa hibrida milik warga.
Jumlah jiwa terdampak sebanyak 53 orang, dua di antaranya masih bayi. Kemudian ada empat balita dan satu wanita hamil. Sementara seorang warga atas nama Abdul Muis menderita luka ringan dan sempat dibawa ke Puskesmas. Saat ini petugas di lapangan membantu pemasangan terpal dan menyalurkan makanan.
Menurut Mikron, kejadian puting beliung masuk dalam peringatan dini yang telah dilayangkan beberapa waktu sebelumnya. Perubahan cuaca yang tidak menentu salah satunya imbas dari badai yang terjadi di Laut Natuna.
"Masyarakat terutama daerah pesisir dan yang mata pencaharian melaut agar tetap waspada," pesan Mikron. (red.dl)
0 Komentar