Terbanyak di Krian, 284 Pasien Terjangkit Demam Berdarah


Surabaya, tjahayatimoer.net - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai mengancam kesehatan masyarakat Kota Sidoarjo. Kalangan legislatif meminta Pemkab Sidoarjo untuk menggalakkan lagi sosialisasi gerakan 3M ke masyarakat. Yakni Menguras dan Menutup Tempat Penampungan Air serta Mengubur Barang Bekas.


Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Aditya Nindyatman mengatakan, petugas kesehatan di tingkat kelurahan bisa kembali aktif menggalakan kembali gerakan 3 M. Baik itu melalui petugas di tingkat kecamatan, kelurahan, posyandu hingga ke tingkat RT.


‘’Kalau perlu langsung melakukan penyemprotan nyamuk atau fogging,’’ ujarnya  seperti dikutip Radar Surabaya, Selasa (20/9). 


Intinya, Dinkes segera melakukan pencegahan. Tidak hanya terfokus dengan penanganan Covid-19 saja, tapi penyakit DBD harus juga diperhatikan.


Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Ke sehatan Sidoarjo dr M Atho’illah menyebutkan, mulai Januari hingga 19 September 2022, ada 284 kasus DBD. Tersebar di seluruh kecamatan di Sidoarjo.


Bahkan ada dua yang meninggal di wilayah Pus kesmas Jabon dan Kepadangan. Kasus paling banyak ada di wilayah puskesmas Krian dengan 19 kasus. Sedangkan paling sedikit di wilayah puskesmas Tarik dengan dua kasus. 


Atho’ menjelaskan, pihaknya akan melakukan fogging saat ada laporan masuk ke puskesmas dengan membawa data hasil laboratorium. Kemudian puskesmas turun melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE). 


''Untuk membuktikan apa kah ada penyebaran DBD di daerah tertentu," katanya.


Selanjutnya, jika terbukti ada, maka akan dilakukan fogging khusus. Dia juga menekankan pencegahan DBD kuncinya melalui puskesmas, ke pala desa, dan RT/RW. (red.hr)

Posting Komentar

0 Komentar