Kota Batu, tjahayatimoer.net - Ibu berinisial RR (37) melaporkan suaminya DW (42) yang memperkosa anaknya selama 5 tahun. Sejak mencuatnya kasus tersebut RR dan anak pertamanya yang menjadi korban pemerkosaan ayah tirinya itu telah mendapatkan pendampingan Psikologis.
"(Pendampingan Psikolog) sudah, jadi dinkes juga melakukan bimbingan untuk anaknya yang pertama dan ibunya. Pendampingan sudah kita lakukan sejak di Polres Batu sampai sekarang," ujar Sekertaris Dinsos Kota Batu, Adiek Imam Santoso, Senin (19/9/2022).Pria yang akrab disapa Dedek itu, sempat kaget mendengar kabar RR dan 5 anaknya diusir mertuanya. Pihaknya pun mencoba memberikan bantuan untuk mengentaskan keluarga RR dari ancaman kerentanan sosial.
Seperti diketahui, RR dan 5 anaknya kini tinggal di sebuah kos-kosan usai diusir oleh mertuanya karena tidak mau mencabut laporan pemerkosaan tersebut. Selain itu, RR juga kehilangan pekerjaan. Selama ini RR mendapatkan penghasilan dengan berjualan jus buah dan tempe di keluarga WD.
"Kemarin itu kita cukup kaget terjadi pengusiran itu. Karena dia sudah masuk dalam risiko sosial. Kami mencoba untuk memastikan bahwa negara hadir. Yang sudah kita lakukan sejauh ini masih meng-handle terkait kebutuhan dasar (makanan) selama 3 pekan," terang Dede
Untuk jangka panjang, pihaknya juga sedang mengupayakan kebutuhan lain seperti biaya pendidikan anak-anak RR dan kesehatan melalui dinas terkait. "Kalau untuk pendidikan dan kesehatan akan kita koordinasikan dengan dinas terkait," singkatnya.
Dedek mengatakan bahwa RR dan keluarganya sampai saat ini dalam kondisi sehat dan aman. Tapi terkait kondisi secara Psikologis dirinya tidak mengetahui secara pasti.
"Kondisi sehat semua. (Kalau kondisi psikologis) saya kurang tahu. Kalau pengamatan saya sebagai orang awam, saat saya kunjungi masih bisa komunikasi kok," tuturnya.
Kasus ini juga mendapat perhatian dari Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini. Risma melalui perwakilannya Kepala Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak Kemensos, dan Balai Margo laras Pati melakukan asesmen langsung dan memberikan pendampingan terhadap korban.
"Merespon di Media massa atas perintah langsung dari Bu Risma. Beliau sangat konsen sekali terhadap masalah sosial utamanya terkait perlindungan anak," ujar Kepala Balai Margo Laras Pati, Djiwaningsih kepada awak media.
"Kemudian beliau mengutus kami dari Margolaras Pati dan Direktorat rehabilitasi sosial anak untuk memberikan perlindungan pada anak tersebut kemudian melakukan assesment kebutuhan anak," sambungnya.
Djiwaningsih mengatakan, asesmen dilakukan kepada korban dan Ibunya. Tujuannya untuk mengetahui secara pasti permasalahan yang dihadapi dan memenuhi kebutuhan yang diperlukan.
"Intinya kita diminta menelusuri permasalahan serta memenuhi kebutuhan anak serta orang tuanya. Permasalahan seperti ini marak sekali dan membuat ibu Mensos sangat responsif ketika ada permasalahan seperti ini," kata dia.
Menurut Djiwaningsih, yang juga perlu dituntaskan juga adalah mengupayakan agar sang ibu bisa menghidupi dan membiayai ke 5 anaknya. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan asesmen secara komperhensif hingga psikologis dan aspek spiritualnya.
"Apa yang bisa diperbuat Kemensos untuk memberdayakan ibunya. Sehingga kalau permasalahan ini selesai keluarga tersebut bisa kembali ke kehidupan normal dan ibunya bisa diberdayakan agar menunjang kebutuhan ekonominya," terang Djiwaningsih.(red.dn)
0 Komentar