Polresta Banyuwangi Bantu Pasutri Telantar, Sempat Tinggal di Jembatan Kondisi Hamil 8 Bulan


Banyuwangi, tjahayatimoer.net - Nasib pilu dirasakan keluarga Muhammad Dian Raja (20) dan Amelia Nisa Fitri (17). Pasutri beralamat Cianjur, Jawa Barat itu terlantar dan sempat tinggal di kolong jembatan Pertigaan Sukowidi, Banyuwangi. Bahkan mirisnya, sang Istri Amelia Nisa Fitri tengah hamil besar dengan usia kandungan sudah 8 bulan. Mereka nekat merantau ke kabupaten ujung Timur Pulau Jawa ini berniat mengadu nasib.


Namun sungguh malang dirasa, harapan yang diimpikan itu tidak menuai hasilnya. Keduanya justru hidup dalam kesengsaraan, kemelaratan dan terlunta-lunta di daerah orang. Untuk menyambung hidup, keduanya mengandalkan belas kasihan orang dengan mengemis di area lampu merah Sukowidi.


Kondisi kesengsaraan yang dialami keduanya akhirnya terendus oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Bripka Teuku R.D. Keduanya lalu dibawa ke tempat yang lebih layak dan disewakan sebuah kamar kos yang berada di wilayah setempat.


Bripka Teuku R.D mengatakan dari pengakuan keduanya, mereka telah tinggal di kolong jembatan sejak 4 hari lalu. Mereka mengaku tidak punya uang sehingga mengemis di Pertigaan Sukowidi.


"Mereka kini sudah ditempatkan di kamar kos Barokah yang berada di Kelurahan Sukowidi," kata Bripka Teuku, Jumat (2/9/2022).


Bripka Teuku mengaku iba melihat kondisi Amelia Nisa yang tengah hamil 8 bulan, namun harus berpanas-panasan untuk meminta belas kasihan pengendara yang melintas.


Saat didatangi ternyata benar mereka tidak punya tempat tinggal dan tidak punya uang. Oleh sebab itu, pihaknya pun memberi pertolongan.


"Kami dan Puskesmas Klatak selalu memantau kesehatan dan memberikan bantuan makan karena memang si perempuan dalam keadaan hamil," ujarnya.


Bripka Teuku menawarkan pasutri itu untuk diantarkan pulang ke Cianjur dengan biaya cuma-cuma. Namun keduanya masih berpikir ulang.


"Keduanya masih berpikir-pikir, karena si pria baru mendapatkan pekerjaan di gudang Sukowidi. Kemudian kami minta KTPnya untuk didata oleh RT setempat," pungkasnya (hum.nf)

Posting Komentar

0 Komentar