Pemkab Sumenep Terapkan Eliminasi TBC dan Turunkan Angka Stunting


Sumenep, tjahayatimoer.net – Pemkab Sumenep memiliki strategi khusus untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya, yakni dengan menerapkan Gerakan Eleminasi Tuntaskan TBC dan Stunting (GETTS).


Bupati Sumenep, Ach. Fauzi menjelaskan, pihaknya memutuskan mengawali penurunan stunting dengan cara mengeliminasi TBC. Menurutnya, TBC sangat mempengaruhi stunting. Apabila angka TBC turun, angka stunting diyakini juga akan turun. 


“Contohnya seperti ini. Kalau kena TBC, anak ini gak mau makan. Akhirnya gizi tidak tercukupi dan terjadilah stunting,” katanya, Selasa (13/09/2022).


Ia menjelaskan, angka stunting Sumenep sebesar 29 persen merupakan akumulasi beberapa tahun sebelumnya. Penanganan stunting yang dilakukan hari ini baru terasa dampaknya 5 tahun lagi.


“Kami optimis, Sumenep mampu menekan angka stunting hingga ke 14 persen seperti harapan Pak Presiden, setelah kami bisa mengeliminasi TBC,” ujarnya. 


Ia meyakini, apabila angka stunting bisa dicegah, maka akan berdampak pada banyak hal. Diantaranya indeks pembangunan manusia (IPM), angka kemiskinan, serta pengangguran terbuka.


“Penyebab terjadinya stunting ini salah satunya pernikahan dini yang sering berbuntut perceraian. Karena memang pernikahan dini ini secara mental belum dewasa, sehingga rawan perceraian,” ucapnya.


Bupati memaparkan, untuk program GETTS melibatkan semua lapisan mulai desa, kecamatan, hingga kabupaten. Di tingkat desa ada kepala desa, Babinkamtibmas, bidan desa, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.


“Di tingkat kecamatan ada Camat, Kepala Puskesmas, dan pihak-pihak lain yang bisa digerakkan seperti Fatayat, Aisiah, dan organisasi-organisasi kemasyaralatan lainnya,” ujar Fauzi.


Sementara Kepala BKKBN RI dr.Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) saat melakukan kunjungan kerja ke Sumenep sangat mengapresiasi program GETTS tersebut. Apalagi program tersebut melibatkan berbagai elemen.


“Saya salut dengan terobosan Sumenep. Menekan stunting dengan mengeliminasi TBC. Ini bagus. Sumenep medannya lebih sulit karena ada pulau-pulau, tapi angka stuntingnya tidak setinggi daerah lain di Madura,” terangnya. (red.hr)

Posting Komentar

0 Komentar