Nelayan Sendangbiru Malang Pilih Gunakan Perahu Tradisional,Akibat BBM Naik


Malang, tjahayatimoer.net - Dengan bekal biaya operasional nelayan kecil, sekaligus dengan ruang kapasitas yang tidak sebanyak kapal besar, maka secara perhitungan pun dirasa tidak menguntungkan. “Selain harga BBM jenis pertalite naik. Pertamina juga membatasi jumlah pembelian pertalite dan tidak boleh menggunakan jerigen,” tuturnya

Yonatan yang juga Ketua Paguyuban Kepala Desa se-wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan ini menyebut, nelayan kecil dalam sekali berlayar bisa menghabiskan BBM sebanyak 50 liter perhari. Jumlah BBM itu dilakukan untuk mendapatkan tangkapan ikan dengan jarak tempuh hingga belasan mil menuju laut lepas.

“Kami berharap pemerintah bisa memberikan dispensasi kepada para nelayan ini. Paling tidak terkait kebijakan pembatasan pembelian BBM bersubsidi,” harapnya.

Yonatan menambahkan, untuk membeli BBM jenis pertalite dan pertamax, nelayan harus menempuh jarak sekitar 28 kilometer ke SPBU di Kecamatan Sumbermanjing Wetan. “Di SPBU sekarang juga tidak diperbolehkan membeli menggunakan jerigen. Berbeda dengan solar, biasanya diantar ke koperasi nelayan di sini,” tegasnya.

Sehingga imbasnya, sambung Yonatan, saat ini jumlah tangkapan ikan di pantai Sendangbiru menurun hingga 50 persen akibat jumlah kepal nelayan berkurang dalam melaut. “Sebelumnya kalau jumlah kapal nelayan di sini mencapai ratusan dengan jumlah nelayan sebanyak ribuan, itu ditambah kapal para pendatang,” pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar