Krisis Air Bersih Melanda Empat Desa Di Tulungagung


Tulungagung, tjahayatimoer.net - Empat desa di kawasan pegunungan selatan Tulungagung mengalami krisis air. Untuk mendapatkan air bersih warga harus mencari ke sungai dan sumber air.

Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto mengatakan empat desa tersebut berada di Kecamatan Tanggunggunung dan Kalidawir.

"Tiga desa di Kecamatan Tanggunggunung, yakni Pakisrejo, Tenggarejo dan Tanggunggunung. Sedangkan di Kecamatan Kalidawir itu Desa Winong," kata Eko , Kamis (22/9/2022).

Menurut Eko, krisis air tersebut diakibatkan boleh kondisi cuaca yang tidak menentu, sehingga pasokan air tanah mengalami penurunan drastis. Selain itu di Desa Pakisrejo, krisis air dipicu oleh rusaknya mesin pompa air pada saluran Hipam desa.

Untuk membantu warga yang terdampak krisis air, pihaknya menyalurkan bantuan 12 tangki air bersih ke empat desa yang tersampak. Pihaknya berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat untuk masyarakat.

"12 tangki itu alokasinya untuk kebutuhan 200 KK," ujarnya.

Sementara itu menurut warga, krisis air beesih di Desa Pakisrejo, Kecamatan Tanggunggunung, telah terjadi selama satu bulan terakhir.

Salah seorang warga Wakirin, mengatakan krisis air tersebut akibat dari cuaca serta diperparah oleh rusaknya mesin pompa air pada jaringan Hipam di desanya. Kondisi tersebut berdampak langsung terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut, warga harus mencari ke sejumlah mata air maupun sungai yang ada di desanya, dengan jarak kurang lebih 1 kilometer.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Pakisrejo, Barno. Menurutnya jumlah warga yang tersampak krisis air di desanya mencapai 200 Kepala Keluarga (KK). Mereka tersebar di Dusun Jatirejo dan Pakisrejo.

Barno menjelaskan untuk proses perbaikan mesin pompa tersebut membutuhkan teknisi khusus dari Dinas Pekerjaan Umum Tulungagung.

"Untuk mengangkat pipa saja harus pakai derek, karena masuk ke sumurnya itu mencapai 50 meter. Alhamdulillah beberapa hari yang lalu sudah diperbaiki dan sekarang sudah beroperasi kembali," kata Barno.

Meski demikian, distribusi air masih belum lancar dan hanya bisa memasok untuk sebagian warga. "Yang belum lancar itu di sisi barat karena ada kerusakan jaringan. ada sekitar 105 KK," jelasnya.

Pihaknya berharap proses perbaikan jaringan air bersih tersebut bisa segera dituntaskan, sehingga pasokan air bersih untuk masyarakat kembali normal.(red.dn)

Posting Komentar

0 Komentar