Surabaya, tjahayatimoer.net – Teknologi keamanan kapal bakal dikembangkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bersama PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dan PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Kolaborasi antara ITS, Pelni dan BKI melakukan kerja sama dalam persetujuan perubahan desain kapal, serta penambahan fitur baru. Sebelumnya, ITS sendiri juga telah mendesain kapal penumpang PT. Pelni untuk pembuatan kapal 3 in 1.
Bambang Pramujati selaku Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS menjelaskan bahwa kerja sama ini melibatkan banyak pihak karena dibutuhkan tenaga ahli dari multidisiplin. Nantinya, Klaster Inovasi Maritim ITS yang akan menjadi penanggung jawab pekerjaan ini.
Klaster tersebut diantaranya adalah Departemen Teknik Perkapalan, Departemen Teknik Sistem Perkapalan, dan Teknik Transportasi Laut. Selain itu, terdapat juga Klaster Inovasi Otomotif, Klaster Inovasi ICT and Robotics, dan Klaster Inovasi Kreatif Industri.
“Klaster inovasi ini berada dalam naungan Science Techno Park (STP) ITS yang saat ini dalam pengelolaan Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi (DIKST) ITS,” terang Bambang, Rabu (21/9/2022).
Bambang menambahkan, bahwa PT Pelni sebagai perusahaan di bidang pelayaran yang telah berdiri sejak 1952, tentunya ingin memaksimalkan pendapatan. Maka dari itu, PT. Pelni menggandeng ITS dalam melakukan strategi dengan mengubah desain kapal yang tidak hanya dapat membawa penumpang.
Dilihat dari sisi logistik, perubahan kapal dengan kapasitas yang lebih besar nantinya dapat mengangkut kendaraan dan kontainer. Perubahan ini juga akan sangat membantu dalam penurunan biaya pengangkutan barang.
Kata Bambang, dengan semakin banyaknya produk inovatif yang bisa dihilirisasi, maka kebermanfaatan ITS juga akan semakin besar. “Hal ini dapat menggugah semangat peneliti dan inovator ITS untuk lebih menggerakkan roda inovasi di ITS,” tukasnya. Bambang menambahkan, untuk menyelesaikan desain perubahan pada dua kapal Pelni ini, membutuhkan waktu kurang lebih dua tahun. (red.hr)
0 Komentar