Jasa Raharja Mojokerto Optimalkan Peran FPLL Mojokerto-Jombang untuk Antisipasi Angka Kecelakaan



Mojokerto, tjahayatimoer.net – Berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasi angka kecelakaan di wilayah Mojokerto Raya. Jasa Raharja Mojokerto melalui Forum Komunikasi Lalu-lintas (FKLL) Mojokerto-Jombang diharapkan bisa melakukan upaya pencegahan laka lantas sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.


Dari data yang ada, jumlah angka kecelakaan di wilayah hukum Polres Mojokerto dari bulan Januari sampai dengan Agustus 2022 sebanyak 611 kejadian, korban meninggal 119 jiwa, korban luka berat delapan orang dan korban luka ringan sebanyak 664 orang.


Sementara di wilayah hukum Polresta Mojokerto, ada sebanyak 264 kejadian, korban meninggal 44 jiwa, korban luka berat 20 orang dan korban luka ringan sebanyak 329 orang. Jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2021 lalu. Jumlah kecelakaan selama bulan Januari sampai Agustus 2021 sebanyak 231 kejadian. 


Korban meninggal sebanyak 34 jiwa, luka berat satu orang dan luka ringan sebanyak 241 orang. Dengan melihat tingginya angka kecelakaan di Mojokerto raya tersebut, diharapkan FKLL Mojokerto-Jombang bisa melakukan upaya pencegahan sesuai tugas dan dan fungsi masing-masing.


Kepala Kantor Pelayanan Jasa Raharja Mojokerto, Rafie Nasser mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan santunan mulai bulan Januari sampai dengan Agustus 2022 di wilayah Mojokerto sebesar Rp40.931.688.449. “Wilayah Mojokerto dan Jombang termasuk 10 wilayah dengan angka kecelakaan tertinggi di Jawa Timur,” katanya, Jumat (16/9/2022).


Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Prasarana Perhubungan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (UPT P3 LLAJ) Mojokerto, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur, Yoyok Kristyowahono mengatakan, kegiatan tersebut untuk meminimalisir kecelakaan di wilayah Mojokerto Raya. 


“Dari beberapa data yang kami terima baik dari Polresta Mojokerto maupun Polres Mojokerto, tingkat fatalitasnya memang mengalahkan daripada Covid-19. Karena setiap hari, minimal dua orang MD (meninggal dunia). Ini yang menjadi permasalahan di Kabupaten dan Kota Mojokerto,” ujarnya.


Masih kata Yoyok, dengan kegiatan tersebut diharapkan bisa menekan angka fatalitas kecelakaan lalu-lintas yang terjadi di wilayah Mojokerto Raya khususnya. Sosialisasi kepada pengemudi angkutan umum dan penggunaan jalan akan terus dilakukan.


“Kita juga akan sosialisasikan terutama kepada pelajar karena pelajar ini mendominasi angka kecelakaan. Sebab mereka banyak yang tidak mempunyai SIM. Terkait kendaraan, beberapa kali kita lakukan rum cek operasi gabungan, mati uji yang banyak ditemukan,” jelasnya.


Terkait rambu-rambu, pihaknya bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk menginventarisasi terutama di ruas jalan provinsi. Ruas jalan provinsi yang dinyatakan sebagai black spot area juga akan dimaksimalkan pemasangan rambu-rambu untuk meminimalisir angka kecelakaan di jalan raya.


FKLL sendiri merupakan forum yang beranggotakan Jasa Raharja, pihak kepolisian, Dinas Perhubungan Kabupaten Mojokerto, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU&PR) Kabupaten Mojokerto dan Provinsi Jawa Timur, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mojokerto.


Serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Mojokerto. Selain menggelar rapat FKLL dan Sosialisasi Pencegahan Kecelakaan Lalu-lintas, FKLL juga memberikan sosialisasi kepada pengemudi angkutan umum agar tertib di jalan. (red.hr)

Posting Komentar

0 Komentar