Sidoarjo, tjahayatimoer.net - Kasus tewasnya TF, pelajar asal Sulawesi Selatan yang bersekolah di salah satu SMA di Sarirogo, Kecamatan Sidoarjo, belum juga mendapatkan titik terang. Kepolisian belum mau memberikan penjelasan tentang kronologi maupun tersangka kasus tersebut.
Saat ditanya mengenai perkembangan kasus tersebut, Minggu (18/9) Kasatreskrim Polresta Sidoarjo AKP Oscar Stefanus Setja hanya mengungkapkan bahwa kasus itu dirilis pekan depan. Ketika dimintai keterangan apakah sudah ada pelaku yang ditahan, dia masih bungkam dan belum bisa mengiyakannya.
Oscar juga belum bisa mengungkapkan jumlah pelaku dan kronologi kejadian tindak kekerasan tersebut. ”Besok (hari ini, Red) kami rilis, tunggu,” katanya singkat.
Kepala Dinas Pedidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Tirto Adi sudah mendatangi sekolah tersebut sehari setelah mendengar kabar kematian siswa 18 tahun itu. ”Saya ke sana sebagai bentuk keprihatinan dan tanggung jawab moral karena lokasinya berada di Sidoarjo,” ungkapnya kemarin.
Hanya, Tirto tidak bisa ikut campur terlalu jauh. Sebab, tupoksi (tugas pokok dan fungsi) pengurusan SMA dipegang Dispendik Jawa Timur. ”Kewenangannya dinas Jatim kalau sudah mengenai SMA,” ujarnya.
Sebelumnya diketahui, TF menjadi korban kekerasan oleh teman sebayanya hingga meninggal. Pihak sekolah membenarkan adanya aksi kekerasan tersebut. Namun, hingga kemarin kronologi kejadian juga belum bisa diungkapkan.
Pihak sekolah hanya memastikan bertanggung jawab dalam upaya menindaklanjuti kasus tindak kekerasan itu secara hukum. ”Kami berupaya sebaik mungkin menyelesaikan kasus ini. Apalagi, kedua belah pihak merupakan anak yatim,” tutur Kindi, perwakilan sekolah. (red.hr)
0 Komentar