Malang, tjahayatimoer.net – Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah menghimbau mahasiswa baru Universitas Islam Malang (Unisma) agar mengembang dua misi penting. Misi pertama, adalah misi keagamaan, misi kedua yaitu untuk merawat kebangsaan.
“Misi yang pertama menjaga keagamaan dengan cara tetap merawat, melestarikan, dan terus menerapkan ideologi ahlussunnah wal jama’ah an nahdliyah. Dan misi misi untuk kebangsaan. Menjaga Pancasila, NKRI, dan Undang Undang Dasar 1945 agar tidak sampai tergerus dengan landasan bernegara yang lain,” terang Gus Miftah di acara pembukaan halaqoh diniyah Unisma sekaligus obrolan rasional aktual spiritual dan inspiratif (Orasi Kebangsaan) pada Kamis (15/09/2022).
“Orasi kebangsaan, ini kepanjangan dari obrolan rasional aktual spiritual dan inspiratif yang direalisasikan untuk melihat kondisi di beberapa sekolah dan tempat nongkrong. Orasi menjaring siapapun untuk menjaring siapapun bisa bertanya dari segi sosial, spiritual, maupun kehidupan,” jelas Gus Miftah.
Menurutnya sudah ada 37% mahasiswa dan pelajar di Jawa Timur terpapar paham radikalisme dan intoleransi. Sehingga dia berharap, Unisma menjadi kampus yang moderat, yang wasathiyah, menerapkan moderasi dalam beragama dan berbangsa.
“Dampak penjajahan di Indonesia melahirkan generasi yang kurang percaya diri alias insecure atau underestimate. Sehingga dalam mengemban misi, kaum pemuda nahdliyin harus percaya diri,” kata pria yang akrab dengan blangkon dan kacamata hitam itu.
Sumberdaya bangsa Indonesia tidak kalah dengan orang luar, lanjutnya. Sumber Daya Manusia NU sangat kaya, tinggal kurang percaya diri. Dari segi retorika, olah kata dan lain lain sudah mumpuni.
“Akibat ketidakpercayaan dimanfaatkan oleh pihak luar yang punya kepentingan pada bangsa Indonesia . Kekayaan SDM Indonesia membuat bangsa lain Hari ini kita tidak dijajah secara militer, tapi dijajah ekonomi, ideologi dan budaya. Tapi jempol empat Untuk Unisma yang bangga dengan budaya sarungnya,”katanya.
Budaya telah dijajah oleh luar. Begitu juga dari segi ekonomi sudah dijajah oleh luar. “Produk yang lebih difavoritkan oleh masyarakat Indonesia produk dari luar. Anak anak muda sekarang banyak yang lebih gemar lagu atau budaya kebarat-baratan.”imbuhhya.
Terakhir, kata dia, penjajahan paling berbahaya dari segi ideologi. Yaitu munculnya ideologi radikalisme. “Unisma tidak boleh terjadi di Unisma. Karena moderat itu harus bagi nahdliyin. Misa keagamaan menjaga keberlangsungan kandungan Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah.”katanya.
Misi pemuda nahdliyin harus sama dengan misi PBNU. “P nya itu pancasila, B nya itu Bhinneka Tunggal Ika, N nya NKRI, dan U nya Undang-Undang 1945,” kelakar Gus Miftah di hadapan mahasiswa baru.
Di akhir penyampaian dia kembali berpesan agar mahasiswa Unisma toleran. Khilafah, katanya, masuk di bangsa Indonesia ditolak karena negara ini lahir dari kesepakatan, tidak.semua nya founding fathers islam. (red.hr)
0 Komentar