Surabaya, tjahayatimoer.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkesempatan meluncurkan Bus Listrik Merah Putih yang diberi nama Electronik Inovation Bus atau E-Inobus produksi PT. INKA - Madiun di depan kantor Gubernuran Jalan Pahlawan Surabaya, Rabu (14/9/2022).
Bukan bus sembarangan, bus ini merupakan bus listrik buatan PT. INKA (Persero) yang pabriknya berlokasi di Madiun Jawa Timur. Bus ramah lingkungan ini diproduksi untuk mendukung pelaksanaan KTT G-20 di Bali. Selain itu bus listrik ini rencananya juga akan digunakan untuk mendukung transportasi umum di Jawa Timur.
Prosesi peluncuran bus ini ditandai dengan pemecahan kendi dan percobaan operasional bus listrik E-Inobus. Bahkan Gubernur Khofifah didampingi Direktur Utama PT. INKA (Persero) Budi Noviantoro dan jajaran Kepala OPD Pemprov Jatim juga turut menjajal menaiki E-Inobus menuju Tunjungan Plaza Surabaya guna menghadiri agenda East Java Investment Week 2022
"Alhamdulillah, saya sudah mencoba bus listrik buatan PT. INKA, Madiun, yang nantinya akan digunakan sebagai kendaraan pendukung pelaksanaan KTT G - 20 yang ramah lingkungan. Keren sekali bus listrik buatan PT. INKA ini. Mesinnya halus sekali, keseimbangan busnya juga sangat terasa. Cukup nyaman,” ungkap Khofifah.
Bahkan, Gubernur Khofifah mengapresiasi bus listrik ini karena saat menjajal menaiki bus ini, ia mengamati bahwa suara mesin terdengar halus dari tempat duduk penumpang. Dan kepulan asap dari knalpot pun tak nampak dari bus tersebut. Ini meyakinkan bahwa bus ini sangat ramah lingkungan.
Dengan dilaunchingnya Bus Listrik Merah Putih E-Inobus PT. INKA (Persero) ini, Khofifah berharap dapat membawa spirit Bumi Majapahit sekaligus ramah lingkungan dalam ajang perhelatan KTT G-20 di Bali.
“Terima kasih PT. INKA (Persero) yang menginisiasi Bus Listrik Merah Putih E-Inobus. Lewat bus listrik ini kita akan menitipkan semangat Jawa Timur, Bumi Majapahit, yang mengenalkan kendaraan listrik pada KTT G-20 di Bali," tandasnya.
Usai peluncuran ini, bus listrik E-Inobus akan langsung dibawa ke Bali untuk melayani mobilitas para delegasi dari seluruh negara yang hadir pada KTT G-20 pada Bulan November mendatang.
Untuk saat ini, PT. INKA (Persero) memproduksi sebanyak 53 unit bus listrik E-Inobus. Sebanyak 30 unit bus diantaranya digunakan untuk mendukung KTT G-20.
Bus listrik ini memiliki sederet keunggulan. Diantaranya bus ini bisa menempuh jarak tempuh 160 km sekali pengisian. Bus ini dapat melaju dengan kecepatan maksimal 100 km/jam, dengan lama pengisian daya 1,5 jam. Untuk perbandingan bahan bakar, E-Inobus menghabiskan Rp. 1.171 per kilometer. Sedangkan bus diesel menghabiskan Rp. 2.790 / km.
Dari segi perbandingan pemeliharaan dengan ukuran 250 km/hari, E-Inobus menghabiskan Rp. 3,4 juta, dan Bus diesel 6,7 juta. Dengan demikian dari segi pemeliharaan E-Inobus lebih efisien 49% dibandingkan bus diesel. Dan dari segi bahan bakar lebih efisien bus listrik ini, lebih efisien sebesar 58%.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah meyakini bahwa bus ini dapat meredam dan mengurangi emisi karbon yang banyak didominasi oleh Bahan Bakar Minyak (BBM). Ditambah lagi bahannya dari stainless steel.
Mengingat begitu pentingnya peran bus dalam menjaga lingkungan, maka Khofifah berharap agar produksi bus listrik bisa dibuat secara massal sehingga harganya bisa ditekan. Sehingga dapat digunakan sebagai moda transportasi bagi masyarakat.
"Jika nanti bisa diproduksi secara massal, diharapkan harga yang ada di pasaran bisa ditekan sehingga lebih terjangkau dalam pembelian setiap armadanya," tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT. INKA Persero Budi Noviantoro menjelaskan bahwa Bus Listrik Merah Putih ini diproduksi sebanyak 53 armada. Dimana 30 unit bus akan digunakan untuk kegiatan KTT G-20 pada Bulan November mendatang dan melayani para delegasi dari tamu negara yang hadir.
“Bus listrik ini bisa di-charge kemudian digunakan 1,5 jam dengan jarak tempuh 160 km. Tempat duduknya hanya 19 seat. Saat ini bus listrik sudah kami produksi sebanyak 53 bus,” jelasnya.
Secara spesifikasi E Inobus ini memiliki panjang 8.1 meter dan lebar sekitar 2 meter. Tingkat kebisingan pada bus listrik ini jauh lebih baik yakni rata rata sebesar 71 db. Bus ini juga sudah lulus uji dengan mendapatkan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dari Kemenhub.
"Setelah gelaran KTT G-20 usai, bus listrik ini akan kembali ke PT. INKA (Persero) untuk diperbaiki terlebih dahulu. Kemudian rencananya diserahkan ke Perum Damri dan melayani wilayah Surabaya sebanyak 34 unit dan Bandung sebanyak 19 unit,” katanya.
“Bus listrik ini akan kami kenalkan kepada masyarakat selama East Java Investment Week akan dipamerkan selama 14 -16 September 2022 di Tunjungan Plaza Surabaya," tutupnya. (hum.hr)
0 Komentar