Jatim, tjahayatimoer.net - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, membuka B20 Side Event yang digelar di Majapahit Hotel Surabaya, Kamis (15/9/2022). Pada kesempatan ini Wagub Emil menyampaikan apresiasi dan kebangganya karena B20 diselenggarakan di Jawa Timur, tepatnya di Kota Surabaya.
"Apresiasi saya sampaikan, karena Provinsi Jawa Timur tepatnya di Kota Surabaya menjadi host untuk side event The Business 20 (B20). Temen-temen dari pelaku usaha Jatim telah berhasil menjadikan Surabaya dan Jatim yang merupakan provinsi dengan ekonomi terbesar kedua di Indonesia, sebagai bagian dari perjalanan menuju G20," ujarnya.
Jawa Timur dipilih menjadi tuan rumah pelaksana acara mengingat potensi dan peranannya sebagai salah satu hub penting bagi perdagangan domestik dan internasional Indonesia semenjak berabad lalu.
Wagub Emil juga mengatakan, Hotel Majapahit yang bersejarah pun dipilih untuk menginspirasi para tamu undangan agar turut serta mengambil peran kepahlawanan bagi perekonomian Indonesia. Dengan demikian diharapkan diskusi kali ini sungguh-sungguh dapat membantu peningkatan kapasitas Usaha Kecil Menengah (UKM) agar dapat bersaing di tengah ekonomi global.
“B20 merupakan forum diskusi yang sangat strategis, maka selanjutnya mudah-mudahan semua diskusi dan rekomendasi bisa kita susun dan dicombine untuk disampaikan ke forum G20 Summit November nanti,” turu Wagub Emil.
Selaras dengan harapan Wakil Gubernur Jawa Timur, pertemuan side event B20 Indonesia kali ini sungguh diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan perhatian khusus pada upaya-upaya peningkatan kapasitas dan konektivitas UKM dan perusahaan skala kecil-menengah agar dapat berpartisipasi dalam rantai pasok global.
Saat ini, KADIN melihat partisipasi UKM dalam pasar global masih minim, berbanding terbalik dengan keterlibatan industri-industri besar. Padahal, para UKM memegang peranan penting, utamanya dalam memasok kebutuhan suku cadang dan bahan baku industri lainnya.
Keterbatasan UKM dalam rantai pasok global ini diakibatkan oleh sejumlah faktor, di antaranya kerentanan UKM itu sendiri dalam mendapatkan pasokan bahan baku yang stabil akibat kerentanan kondisi iklim dan kebencanaan, serta ketidakberdayaan mereka dalam menghadapi ketatnya regulasi perdagangan internasional.
Melihat hal tersebut, pertemuan B20 Indonesia disusun dengan sedemikian rupa agar para pemangku kepentingan dapat bersinergi dalam menciptakan ekosistem pendukung pagi pelaku usaha; serta untuk mempertemukan para pelaku UKM itu sendiri dengan tenaga ahli yang mampu meningkatkan kapasitas mereka.
Sebagai informasi, B20 merupakan forum dialog antara komunitas bisnis global yang beranggotakan 1.000 lebih delegasi dari negara-negara G20. Mereka yang berada di dalamnya secara umum merupakan pemimpin perusahaan multinasional.
Side event pertemuan B20 Indonesia pada 15-16 September 2022 di Hotel Majapahit Surabaya ini terselenggara atas kerjasama Kamar Dagang Indonesia (KADIN) didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan sejumlah lembaga inisiator di antaranya APINDO, Koalisi Ekonomi Membumi, Entrepreneurs Organization serta BPC HIPMI Surabaya. Adapun tema dari B20 kali ini adalah “Rantai Nilai Global dan Rantai Pasokan Berkelanjutan: Kapasitas dan Konektivitas”.
Penguatan Kapasitas Pelaku Usaha
Secara virtual, Ketua B20, Shinta Kamdani, menyampaikan, B20 Indonesia terus berupaya melibatkan para pemimpin bisnis dan pemerintah untuk menciptakan perubahan yang diinginkan. Dari sisi supply & value chain global, pada level kebijakan, B20 mendorong adopsi ekosistem supply chain yang inklusif, sebagai gerakan global untuk memberdayakan UMKM menjadi bagian dari rantai pasok nasional dan global di bawah dukungan kolaboratif dari pemerintah, bisnis, lembaga keuangan, dan banyak lagi”.
Dalam implementasinya, kegiatan B20 Indonesia juga menjadi ajang berbagai pihak untuk menegaskan komitmennya dalam mendukung penguatan kapasitas pelaku usaha. Kementerian Investasi/BKPM, misalnya, menggunakan momentum B20 ini untuk memperkenalkan kembali Panduan Investasi Lestari atau Sustainable Investment Guideline (SIG) dalam sesi Joint Commitment Sustainable Investment Guideline Action - Road to G20 Summit.
Kementerian Investasi/BKPM melalui Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal, Indra Darmawan, juga menjelaskan bahwa Panduan Investasi Lestari disusun untuk memberikan panduan bagi pelaku bisnis besar dan kecil, serta calon investor untuk melakukan transformasi bisnis ke arah bisnis yang ramah sosial dan ramah lingkungan.
Hal ini selaras dengan arah perkembangan bisnis internasional yang semakin mendorong para pebisnis untuk tidak hanya berfokus dalam menghasilkan barang-barang berkualitas tinggi, namun juga memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan di tengah krisis iklim dan pemanasan global.
Kementerian Investasi berkomitmen untuk mendatangkan peluang investasi yang lestari melalui kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, SMESCO Indonesia, dan berbagai organisasi tergabung dalam Koalisi Ekonomi Membumi. (hum.nf)
0 Komentar