Sambut Hut RI Ke - 77, Di Jombang Adakan Lomba Ninja Warrior Seperti Di Jepang.



Jombang, tjahayatimoer.net - Semarak HUT ke-77 RI mulai terasa di Jombang. Selain memasang bendera merah putih dan menghias kampung, masyarakat juga menggelar perlombaan unik. Salah satunya perlombaan ala gameshow Ninja Warrior asal Jepang.


Lomba unik itu digelar warga RT 2 RW 6 Dusun Pekunden, Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Jombang. Dam Ninja Warrior namanya. Sesuai sebutannya, perlombaan ini digelar di pintu air atau dam Sungai Catak Banteng yang mengalir di kampung tersebut.


Konsep lomba ini memang mengadopsi gameshow asal Jepang, Ninja Warrior yang dulu kerap tayang di televisi.


"Awalnya kami musyawarah dengan warga untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77. Bagaimana kalau mencontoh perlombaan Ninja Warrior seperti di Jepang, akhirnya warga setuju," kata Panitia Lomba Dam Ninja Warrior Nasrulloh kepada wartawan di lokasi, Minggu (7/8/2022).


Di hari pertama, lomba Dam Ninja Warrior diikuti 50 peserta yang semuanya pria. Masing-masing peserta harus mampu melewati 8 rintangan yang disiapkan panitia di atas Sungai Catak Banteng menuju garis finish di atas pintu air. Panitia memberikan uang tunai Rp 100 ribu kepada setiap peserta yang berhasil sampai garis finish.


Tentu saja setiap rintangan tidak mudah dilalui. Dibutuhkan kekuatannya otot tangan, kaki, keseimbangan dan ketangkasan. Pada rintangan pertama, peserta harus bergelantungan di tali tambang sejauh 10 meter. Selanjutnya melalui jembatan potongan pohon pisang yang mengapung di sungai.


Berhasil melalui 2 rintangan pertama, peserta harus kembali bergelantungan di atas sungai berpegangan pada ban sepeda motor untuk menuju rintangan keempat. Ban motor itu digantung pada sebatang bambu. Sehingga peserta harus mengayunkan tubuhnya untuk bergerak ke depan.


Rintangan berikutnya paling sulit dilewati. Karena setiap peserta harus mampu menyeberang lintasan dengan hanya berpegangan pada 6 potongan pohon pisang yang digantung vertikal di atas sungai. Kekuatan otot tangan dan kaki sangat diandalkan untuk berpindah dari potongan pohon pisang yang satu ke potongan pohon pisang selanjutnya.


Licinnya potongan pohon pisang membuat banyak peserta gagal karena tercebur ke sungai. Seperti yang dialami Muhammad Ari Fatoni (19). Tangannya terpeleset ketika bergelantungan di potongan pohon pisang ketiga.


"Dari yang memeluk gedebog pisang (potongan pohon pisang) ini yang sulit, tapi seru, asli," cetusnya.


Hanya sebagian peserta yang berhasil melewati rintangan keempat. Mereka lantas berjalan di sebatang bambu dengan berpegangan pada seutas tali tambang di atas kepala. Bergelantungan pada besi menjadi rintangan keenam. Sebatang besi itu dipasang di atas dua batang bambu sebagai ril. Sehingga peserta harus mengayunkan tubuhnya untuk bergerak ke depan.

Setiap peserta dipaksa mempunyai kemampuan layaknya tarzan untuk melalui rintangan ketujuh. Yakni bergelayut pada tali tambang untuk menyeberang ke dasar pintu air. Sedangkan di rintangan terakhir, peserta harus memanjat dam hanya menggunakan tali tambang.


Meski berat dan hadiahnya tak seberapa, para peserta mengaku senang bisa sampai garis finish lomba Dam Ninja Warrior. Seperti yang dirasakan Dodik Prayogo (20). "Senang banget ini tadi bisa sampai finish. Triknya jaga keseimbangan dan jaga napas," jelasnya.


Selama lomba, panitia menutup Dam Sungai Catak Banteng. Sehingga ketinggian air sungai hanya sepinggang orang dewasa. Semua sampah dibersihkan dari sungai agar lebih aman untuk lomba. Panitia juga bersiaga di atas rakit untuk menolong peserta yang tercebur ke sungai. Setiap peserta diwajibkan memakai sepatu untuk mencegah cedera.


"Kami memilih sungai ini karena segi keamanannya bagus. Sebelum lomba kami bersihkan dulu sungainya," terang Panitia Lomba Dam Ninja Warrior Nasrulloh.


Lomba Dam Ninja Warrior ini digelar setiap hari Minggu sepanjang Agustus ini. Yaitu pukul 08.30-17.00 WIB.(red.Ad)

Posting Komentar

0 Komentar