Polres Nganjuk Nobar Film Sayap-Sayap Patah Bersama Ulama, Kamtibmas, Awak Media Dan Element Masyarakat

 


Nganjuk, tjahayatimoer.net - Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson Situmorang, S.H., S.I.K., M.H, pada Jumat sore (26/08/2022) mengundang dan mengajak Ulama, Kamtibmas, awak media dan element masyarakat serta mahasiswa, tidak lupa juga mengajak Pejabat Utama dan para Kapolsek Polres Nganjuk untuk nonton bareng film Sayap-Sayap Patah mengangkat kisah heroik yang terjadi di Mako Brimob beberapa waktu lalu di gedung bioskop Candirejo Nganjuk (depan Dolog Candi).


Menurut Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson Situmorang, S.H., S.I.K., M.H., seusai menonton film Sayap-Sayap Patah “Terima kasih, apresiasi dari film Sayap-Sayap Patah mengangkat kisah heroik yang terjadi di Mako Brimob beberapa waktu lalu, tentunya ini menjadi spirit bagi kita semua dalam menjalankan tugas-tugas yang kami hadapi, saya yakin semua anggota memiliki semangat yang sama.”


Spirit kebersamaan dengan berbagai element hingga selama ini selalu memberikan support dan kepercayaan dari berbagai kalangan untuk dapat melaksanakan tugas pokok kami untuk memberikan perlindungan pengayoman pada masyarakat Nganjuk.


Tak lupa, Kapolres juga berterima kasih kepada masyarakat Nganjuk yang telah memberikan dukungan kepada polisi selama ini “Terima kasih atas dukungannya agar Polri dapat memberikan pengabdian yang terbaik.”


Film Sayap-Sayap Patah garapan sutradara Rudi Soedjarwo, memang memakai peristiwa kerusuhan berdarah napi teroris (Napiter) yang terjadi di Mako Brimob tahun 2018 lalu.


Kisah latar -kerusuhan- memang terjadi, Sayap-Sayap Patah mengikutinya dengan menghadirkan karakter-karakter fiktif, sama seperti misalnya orang menikmati kisah petualangan dan percintaan Jake dan Rose dalam film Titanic (1997) garapan sutradara James Cameron.



Namun meski menggunakan karakter fiktif, tokoh Adji yang gugur dibunuh menggunakan potongan kaca, memang sungguh terjadi dan itu menimpa salah satu anggota Densus Antiteror, yang saat itu tengah bertugas di Mako Brimob.


Dikisahkan, Adji (Nicholas Saputra) anggota Densus 88 di Surabaya, karena panggilan tugas kerap berada di luar rumah, sementara Nani, (Ariel Tatum) istrinya tengah hamil tua.


Ketegangan yang sangat manusiawi selalu terjadi antara pasangan muda ini. Nani kerap khawatir dengan pekerjaan suaminya yang sering menempuh bahaya, hingga ia takut kalau suatu saat ia akan menyiapkan kain kafan, dan bukannya selimut bila suaminya pulang tugas.


Menghindari ketegangan dan stress, sementara perutnya semakin membesar, Nani memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya di Jakarta.


Pada saat yang sama, Leong (Iwa K, yang bermain sangat bagus) gembong teroris, berhasil ditangkap dalam sebuah adegan penggerebekan yang menegangkan di Surabaya, ia segera dipindahkan ke tahanan di Mako Brimob, Depok.


Adji, yang harus mengawal tangkapannya, juga turut dipindah ke Mako.


Di dalam tahanan Leong dengan cerdik menghasut sesama narapidana hingga meledaklah kerusuhan berdarah di tanggal 8 Mei 2018, selama 36 jam, 5 polisi, Kusuma Bangsa, gugur dalam peristiwa ini, seorang diantaranya dibunuh menggunakan pecahan kaca.


Sayap-Sayap Patah sungguh film yang sangat manusiawi, kisah dari prajurit-prajurit lapangan yang berjuang dengan gagah berani meski di rumah mereka juga memiliki masalah seperti kebanyakan rumah tangga biasa, yang juga sangat manusiawi. Istri yang risau pada keselamatan suami, dan suami yang diam-diam bangga karena sebentar lagi ia memiliki momongan. (hum.en)

Posting Komentar

0 Komentar