Jambi, tjahayatimoer.net - Seorang siswa di Sekolah Titian Teras Jambi dikeroyok belasan kakak kelasnya. Pelaku pengeroyokan sebanyak 14 orang, siswa kelas XII terancam dikeluarkan dari sekolah. Peristiwa pengeroyokan terjadi pada Minggu (31/7/2022) dini hari, namun baru terungkap Kamis (4/8/2022).
"Bukan pengeroyokan, tetapi penegakan pembinaan kedisiplinan yang kebablasan. Kita sudah ingatkan jangan main fisik. Karena tindakan-tindakan main fisik ini lah, yang menjadi prioritas kami, jangan sampai terjadi," kata Ketua Tim Pembina Disiplin, Jhon Eka Powa melalui sambungan telepon, Sabtu (6/8/2022).
Ia mengakui tindakan vandalisme ini terjadi, lantaran jumlah pengawas di sekolah sangat terbatas apabila di bandingkan dengan jumlah siswa sebanyak 800 orang.
Selain itu, fasilitas sekolah juga belum memadai untuk melakukan pengawasan ekstra terhadap siswa. Guru harus mengawasi seluruh siswa di area seluas 12 hektar.
Dengan demikian, penegakan kedisiplinan dengan memerangi tindakan vandalisme siswa, managemen sekolah mendapat kesulitan.
Pihaknya juga berharap, agar peristiwa serupa tidak terjadi pada waktu mendatang, fasilitas dan pengawas di sekolah harus menjadi prioritas untuk ditambah.
Atas kejadian itu, 14 orang yang diduga pelaku perundungan telah diperiksa. Manajemen sekolah telah memeriksa sejumlah saksi, pelaku dan korban. Bahkan mengumpulkan seluruh bukti.
"Manajemen sekolah sudah pertimbangkan semuanya, dan berkonsultasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi. Sanksi berat akan kita berikan," kata Jhon menegaskan.
Tindakan 14 pelaku ini sudah melanggar peraturan sekolah dan termasuk tindakan-tindakan vandalisme di sekolah yang harus diperangi.
Untuk itu, sanksi terberat yang akan dijatuhkan adalah dikeluarkan dari sekolah, agar manajemen sekolah dapat menyelamatkan seluruh siswa di sekolah dari perbuatan-perbuatan buruk.
Untuk korban, kata Jhon saat ini sudah membaik. Dia sempat mengalami benturan fisik, saat berhadapan dengan kakak kelasnya.
"Tapi kondisinya sudah membaik, sudah kembali normal seperti biasa," kata Jhon.
Sementara itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Provinsi Jambi turun langsung ke SMA Titian Teras Jambi terkait dengan adanya pengeroyokan tersebut.
Kepala Dinas DP3AP2, Luthpiah menuturkan dalam pengeroyokan ini, yang menjadi korban adalah satu orang.
"Tadi pagi tim kita dari PPA sudah turun ke SMA Titian Teras terkait dengan pengeroyokan anak-anak itu. Memang benar pengeroyokan itu dilakukan oleh kakak kelas kepada adik kelas, itu korban satu orang," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan oleh Luthpiah saat ini siswa yang menjadi korban pengeroyokan tersebut kembali ke rumahnya.
Di sisi lain, pada pembicaraan dengan pihak sekolah, akan ada sanksi yang diberikan kepada pelaku pengeroyokan.
Pada saat tim Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) turun ke SMA TT Jambi, dikatakan oleh Luthpiah bahwa pihaknya menilai antara jumlah murid dengan pengawas itu tidak imbang.
Artinya pemerintah harus menambah personil di Titian Teras, agar dapat mengawasi siswa secara maksimal. Minimal setiap pengawas (guru) itu mengawasi sekitar 20 orang. Sehingga bisa tindakan siswa dapat dikontrol dengan baik. (red.Nf)
0 Komentar