Surabaya, tjahayatimoer.net - Dalam 4 bulan, Pemerintah Kota Surabaya menarget kawasan eks lokalisasi Dolly bisa dijadikan tempat wisata. Mulai hari ini (29/8), Pemkot Surabaya mulai melakukan pemetaan dan rancang konsep wisata.
Rencana kawasan wisata itu dipusatkan di wilayah Kupang Gunung Timur, Surabaya. Di sana, terdapat 8 bangunan eks lokalisasi yang menjadi aset pemerintah.
"Kami petakan wilayah di Dolly. Target Desember selesai dan bisa dibuka,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ketika meninjau gedung eks lokalisasi Barbara, Senin (29/8).
Dia mengakui, masih banyak aset di eks lokalisasi Dolly yang belum digunakan. Saat ini, dia menyebut sedang memerintahkan jajarannya untuk membuat rencana dan peta konsep.
”Membuat rencana dan membangun kawasan itu kan harus semuanya dibuat. Nggak bisa parsial. Sekarang lagi dipetakan,” ungkap Eri.
Dia menyebut, di kawasan Jalan Kupang Gunung Timur, banyak potensi yang bisa diangkat. Di antaranya adalah bisnis sepatu, alas kaki, hingga pendidikan.
”Kami berencana bikin coworking space. Di bangunan (eks lokalisasi) Barbara ini, lantai 4, 5, dan 6 masih kosong,” ujar Eri.
Tempat tersebut, menurut Eri, bakal dibuat sebagai coworking space khusus untuk masyarakat pecinta film.
”Di sini kan banyak anak muda yang bergerak di film. Ini bisa jadi coworking space. Bisa jadi bikin film tentang Dolly Saiki dan Biyen (Dolly sekarang dan dulu),” papar Eri.
Terkait rencana itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Irvan Wahyu Drajad menjelaskan, penataan ruang itu dibuat dengan menggunakan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). ”Membuat penataan ini dengan PAK 2022,” ucap Irvan.
Dia menambahkan, penggunaan PAK itu menjadi bagian dari upaya Pemkot Surabaya untuk bergerak dinamis. Pemkot banyak mengikuti keinginan dan kebutuhan warga.
”Jangan sampai kita buat kegiatan atau program yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan warga,” tutur Irvan Wahyu Drajad. (red.hr)
0 Komentar