Malang, tjahayatimoer.net – Mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) berhasil memanfaatkan limbah pohon pisang untuk memberdayakan masyarakat. Mereka tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pemberdayaan Masyarakat (PKM-PM) Polinema.
Tim PKM tersebut terdiri dari lima mahasiswa yaitu Irsad Naufal Huda (Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan), Grendis Yugi Hatmanti (Prodi D-IV Jaringan Telekomunikasi Digital), Awanda Rachma Dhea Atyaningsih (Prodi D-IV Akuntansi Manajemen), Lia Ujung Tri Utami (Prodi D-IV Manajemen Pemasaran) dan Jadzlan Ramadhan Dwi Putra (Prodi D-IV Teknologi Kimia Industri).
Irsad Naufal Huda, salah satu anggota tim, menjelaskan jika tempat mereka mengabdi yaitu Desa Pujiharjo di Kabupaten Malang punya potensi pohon pisang melimpah. “Desa Pujiharjo memiliki potensi pohon pisang yang melimpah, namun masyarakatnya masih kurang dalam memanfaatkan pohon pisang secara maksimal. Yang dimanfaatkan buah dan daunnya saja, sedangkan bagian lain seperti bonggol, kulit buah, dan batang belum dimanfaatkan,” kata Irsad seperti dikutip dari laman Polinema pada Rabu (31/08/2022).
Gerakan yang dibuat, kata Irsad, bernama BANAMO. Hal itu sebagai gerakan pemberdayaan dan edukasi masyarakat dalam pemanfaatan limbah pohon pisang. Selain itu, sebagai cara mengurangi produktivitas limbah dan pencemaran lingkungan sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di desa Pujiharjo.
“BANAMO mampu menjadi salah satu upaya pengolahan limbah pohon pisang yang mudah dan memiliki daya saing tinggi karena merupakan inovasi produk baru yang pesaingnya belum ada,” ujarnya.
Lia Ujung Tri Utami, anggota tim, menjelaskan bahwa program BANAMO punya ragam kegiatan berupa pengolahan limbah pohon pisang. Meliputi pengolahan daun pisang kering menjadi teh, pembuatan tepung bonggol pisang, pembuatan pakan ternak dari bonggol pisang, dan pembuatan semir sepatu dari kulit pisang.
Selain inovasi olahan produk, tim PKM juga memberikan pelatihan BANAMO-Integrated Training (BIT). “BIT sebagai pelatihan terpadu kepada mitra yang meliputi pemanfaatan limbah pohon pisang menjadi aneka olahan produk yang bernilai ekonomi lebih tinggi.” Ujarnya.
Ir. Sri Rulianah, M.P., pembimbing tim, menuturkan kegiatan ini bisa melatih kemandirian dan tanggung jawab mahasiswa, teamwork, meningkatkan kepekaan sosial dalam masyarakat, melatih kreativitas dalam inovasi produk, dan meningkatkan softskill mahasiswa.
“Kegiatan ini bermanfaat dan dapat terus dikembangkan untuk menambah diversifikasi produk olahan dari pohon pisang yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Mitra hendaknya bisa mengembangkannya, sehingga bisa menjadi sentra produksi olahan pohon pisang,” terangnya.
Sementara itu, masyarakat di Desa Pujiharjo berharap agar BANAMO bisa menjadi program peduli lingkungan yang berkelanjutan, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Keberlanjutan program itu, bukan hanya direpresentasikan dalam konsep pelestarian lingkungan, tetapi juga dapat berdaya secara ekonomi di masa mendatang terutama dalam pembiayaan operasional. (red.hr)
0 Komentar