Crimea, tjahayatimoer.net - Ledakan baru bergema di semenanjung Crimea yang dicaplok Rusia pada Sabtu (20/8/2022). Sebuah rudal Rusia juga menghantam daerah perumahan di kota Ukraina selatan tidak jauh dari pembangkit listrik tenaga nuklir, melukai 12 warga sipil, kata pejabat Rusia dan Ukraina.
Serangan di stasiun nuklir Pivdennoukrainsk (Ukraina Selatan) dan penembakan baru di dekat stasiun Zaporizhzhia, fasilitas terbesar di Eropa, memicu kekhawatiran baru akan kecelakaan nuklir selama perang, kata pejabat Ukraina.
Di Crimea, wilayah Ukraina yang direbut dan dianeksasi oleh Rusia selama serangan 2014 ke Ukraina, gubernur yang ditunjuk Rusia mengatakan sebuah pesawat tak berawak telah menyerang sebuah bangunan di dekat markas Armada Laut Hitam Rusia pada Sabtu pagi.
"Sebuah drone terbang ke atap. Itu terbang rendah," kata gubernur Mikhail Razvozhayev di Telegram. "Itu jatuh tepat di atas markas Armada.
Itu jatuh di atap dan terbakar. Serangan itu gagal." Razvozhayev mengeluarkan pernyataan baru di Telegram pada malam hari, mengatakan sistem anti-pesawat di kawasan itu kembali beroperasi.
Dia meminta penduduk berhenti merekam dan menyebarkan gambar tentang cara kerjanya.
Media Ukraina melaporkan ledakan di kota-kota terdekat, termasuk resor Yevpatoriya, Olenivka dan Zaozyornoye.
Ledakan dan kebakaran telah melanda Crimea dalam seminggu terakhir, termasuk ledakan di pangkalan udara Rusia yang tampaknya menghancurkan sejumlah besar pesawat, menurut foto satelit. Pejabat Ukraina tidak memberikan komentar.
Analis mengatakan serangan itu dimungkinkan oleh peralatan baru yang digunakan oleh tentara Ukraina dan memperkirakan lebih banyak akan terjadi.
Presiden Volodymyr Zelensky secara tidak langsung merujuk pada insiden di Crimea dalam video pidato malamnya, dengan mengatakan ada antisipasi di semenanjung itu menjelang peringatan 31 tahun kemerdekaan Ukraina dari kekuasaan Soviet minggu depan.
"Anda benar-benar dapat merasakan Crimea di udara tahun ini, bahwa pendudukan di sana hanya sementara dan bahwa Ukraina akan kembali," katanya. (red.mrhs)
0 Komentar