Lagu " Joko Tingkir Ngombe Dawet " Di Anggap Melecehkan, One Nada Minta Maaf.



Surabaya, tjahayatimoer.net - Setelah bergulir respons penolakan sejumlah pihak atas lagu 'Joko Tingkir Ngombe Dawet' salah satu label yang merilis lagu itu di YouTube akhirnya meminta maaf. Label itu adalah One Nada.


Pemilik Label sekaligus Channel YouTube One Nada Wandra Restusiyan menyampaikan permintaan maafnya dan mengaku tak tahu jika lagu yang diunggah di YouTube itu menyinggung banyak pihak.


"Mohon maaf kalau itu salah. Itu sebenarnya parikan Jowo. Tapi pencipta, pemilik syair lagu enggak mikir panjang," ujar Wandra kepada awak media, Jumat (12/8/2022).


Wandra mengakui One Nada memang merilis lagu itu di YouTube ketika dinyanyikan oleh Cak Percil pelawak asal Jatim. Tapi Wandra memastikan bahwa bukan dirinya pencipta lagu itu.


"Lagu bukan ciptaan saya. Lagu ini viral di aplikasi TikTok sekitar 4 bulan lalu. Kami label tidak melihat bener apa tidak polemik itu," tambah musisi Dangdut asal Banyuwangi tersebut.


Pihaknya mengakui bahwa seniman memang bebas untuk berkreasi, tapi musisi juga manusia. Sehingga kesalahan pun bisa saja terjadi pada saat berkreasi.


"Seniman berkreasi itu bebas, tapi kadang manusia gudangnya salah. Sehingga kadang musisi itu tidak memikirkan impact-nya," tambahnya.


Wandra mewakili Label One Nada mengaku sama sekali tidak berniat melakukan pelecehan nama seorang ulama. Karena lagu yang dia rilis di YouTube itu diniatkan sebagai seni untuk menghibur penonton.


"Tidak ada niatan dalam hati kami melakukan penghinaan ataupun pelecehan. Yang pasti itu murni seni," ujar pria yang saat ini sedang berbulan madu ini.


Sekadar informasi, ada berbagai versi lagu Joko Tingkir yang diunggah sejumlah Channel YouTube. Salah satunya juga dibawakan Denny Cak Nan dengan format trio bersama Cak Sodiq dan Cak Percil.


Sebagai Musisi Dangdut Wandra Restusiyan menyatakan polemik itu terjadi karena tidak adanya kepedulian pemerintah dalam membentuk lembaga sensor lagu yang dirilis untuk publik.


Polemik lagu 'Joko Tingkir Ngombe Dawet' tidak akan terjadi jika ada lembaga sensor bentukan pemerintah yang bertugas mengawasi lagu yang layak atau tidak untuk disiarkan.


"Selama ini memang tidak ada ya lembaga sensor yang bisa menyortir lagu yang tidak layak tayang," ujarnya.


Selama ini, kata Wandra, musisi, penyanyi, hingga pencipta lagu bebas menayangkan lagu. Namun sebagian dari mereka juga tidak memikirkan imbas dari lagu yang mereka tayangkan tersebut.


"Ya ada sensor lah di YouTube ataupun aplikasi musik lainnya," harapnya. "Ini PR bagi pemerintah untuk mengontrol lagu yang akan dirilis."


Sebelumnya muncul penolakan lagu 'Joko Tingkir Ngombe Dawet' dari ulama, tokoh masyarakat, warga Lamongan, dan juga anggota dewan. Ulama menyebut penggunaan Joko Tingkir di lagu itu tidak pantas dan dianggap merendahkan sosok murid Raden Said atau Sunan Kalijaga.


Mereka tidak terima nama guru ulama nusantara yang alim, kharismatik, dan dihormati, diparodikan dalam lagu dangdut koplo. Apalagi, sosok Joko Tingkir memiliki kaitan erat dengan Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.


Sebelumnya muncul penolakan lagu 'Joko Tingkir Ngombe Dawet' dari ulama, tokoh masyarakat, warga Lamongan dan anggota DPRD.


Ulama menyebut penggunaan Joko Tingkir di lagu itu tidak pantas dan dianggap merendahkan sosok murid Raden Said atau Sunan Kalijaga.


Mereka tak terima nama guru ulama nusantara yang alim, kharismatik dan dihormati, diparodikan dalam lagu dangdut koplo. Apalagi, sosok Joko Tingkir punya kaitan erat dengan Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.(red.Ad)

Posting Komentar

0 Komentar