Khofifah Ajak Maksimalkan Deteksi Dini Promotif dan Preventif untuk Turunkan Angka Kanker

 


Surabaya, tjahayatimoer.net – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Yayasan Kanker Indonesia (YKI) memaksimalkan upaya deteksi dini promotif dan preventif serta supportif-paliatif. Itu akan berdampak signifikan pada turunnya angka kasus kanker, terlebih kanker serviks dan kanker payudara.


“Kita persambungkan dengan arahan Ketua Umum YKI pusat yang mengajak kita memaksimalkan deteksi dini promotif, deteksi dini preventif, ditambah supportif paliatif,” ujar Khofifah, Selasa (30/8/2022) malam. 


Deteksi dini, kata Khofifah, dapat dengan menambah titik-titik pap smear dan mammografi. Caranya, dengan melibatkan banyak pihak. Termasuk sinergitas dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dan organisasi-organisasi masyarakat yang memiliki rumah sakit dan klinik di berbagai daerah.


“Pap smear bisa makin diluaskan, di titik mana potensi kemungkinan terjadinya serviks sesuai dengan data yang ada di Dinkes, kita bisa bangun sinergitas lebih kuat lagi untuk bisa memperbanyak pap smear,” jelasnya.


“Saya rasa kalau dua hal ini yang menjadi PR kita, dua hal ini bisa kita masifkan, Insya Allah hasilnya juga signifikan sebagaimana yang selama ini sudah dilaksanakan YKI Jatim periode sebelumnya,” imbuhnya.


Khofifah juga menilai perlu melibatkan beberapa ormas yang memiliki rumah sakit atau klinik dengan tujuan agar bisa melakukan berbagai program akseleratif. Berbagai upaya bisa dilakukan untuk memberikan kontribusi secara lebih signifikan terhadap penurunan kanker khususnya serviks dan payudara.


“Jadi bisa dalam waktu singkat MoU dengan berbagai ormas yang memiliki rumah sakit dan klinik,” ujarnya.


Sementara itu, Ketua Umum YKI Pusat Aru Wisaksono Sudoyo mengatakan Indonesia memiliki tugas untuk menurunkan angka kanker sampai 30 persen di 2030. Sementara di Indonesia, 70 persen pasien kanker datang sudah pada stadium 3 dan 4. Oleh karenanya ia menyebut bahwa promotif deteksi dini pada hakekatnya merupakan tugas utama bersama.


“Deteksi dini itu menjadi prioritas menjadi tugas dari kementerian kesehatan dan masyarakat, selama ini kita lebih banyak pada hal-hal yang kuratif,” kata Aru. 


Sedangkan Ketua YKI Jatim Joni Wahyuhadi melaporkan bahwa banyak sekali penderita kanker yang datang ke rumah sakit sudah dalam stadium akhir. Sehingga upaya untuk memaksimalkan kesembuhan menjadi lebih kecil.


Oleh sebab itu ia bertekad akan banyak melakukan upaya preventif dengan cara sosialisasi deteksi dini yang lebih masif dengan melibatkan media massa ataupun sosialisasi oleh organisasi-organisasi masyarakat.


“Salah satu target Kami nanti bagaimana kanker payudara ini bisa terdeteksi lebih dini jumlah angka kesembuhannya menjadi lebih banyak,” kata Joni. (red.hr)

Posting Komentar

0 Komentar