Jakarta, tjahayatimoer.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan subsidi elpiji 3 kilogram sebesar Rp 42.750 banyak dinikmati orang kaya, sama seperti halnya Pertalite. Dalam paparannya, Ani – sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa 60 persen rumah tangga terkaya mengonsumsi LPG 3 kg sebanyak 68 persen. Sedangkan 40 persen rumah tangga terbawah hanya mengonsumsi 32 persen saja.
“Kita lihat 60 persen juga masih yang menikmati adalah kelompok yang relatif mampu,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers secara daring, dikutip Minggu (28/8).
Menkeu juga menjelaskan bahwa subsidi yang dibayarkan pemerintah terhadap LPG 3 kg sangat besar yakni mencapai Rp 42.750 per tabung. Menurut Ani, harga normal LPG 3 kg seharusnya adalah Rp 18.500 per kg, namun di pasaran harga jual eceran hanya dibanderol Rp 4.250 per kg. Artinya tiap kilogram LPG gas melon ini disubsidi Rp 14.750.
“Jadi kalau setiap kali beli LPG 3 kilo kita bayangkan maka mereka mendapatkan Rp 42 ribu lebih, Rp 42.750. Setiap beli 3 kilo LPG itu subsidinya adalah Rp 42.750,” jelas Sri Mulyani.
Sebelumnya, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan bahwa dari total subsidi Pertalite Rp 93,5 triliun, 80 persen dinikmati rumah tangga yang relatif mampu bahkan sangat kaya. Sedangkan masyarakat miskin hanya 20 persennya.
“Ini artinya dengan ratusan triliun subsidi yang kita berikan, yang menikmati adalah kelompok yang justru paling mampu. Karena mereka yang mengonsumsi BBM itu. Yang miskin justru kecil,” tandasnya.
Sementara itu, kuota subsidi Pertalite diproyeksikan akan habis pada Oktober mendatang. Dari alokasi 23 juta kiloliter subsidi yang telah terpakai adalah 16,4 juta kiloliter sampai Juli 2022. Ia menyebut kuota menipis seiring dengan semakin masifnya mobilitas masyarakat. (red.hr)
0 Komentar