Kapal Dirampok, Rombongan Nelayan Terombang-Ambing Di Laut Lambur Luar Jambi




  Jambi, tjahayatimoer.net - Sedikitnya lima orang nelayan terombang-ambing di perairan Lambur Luar, Jambi setelah kapalnya mati karena aksi perompak.

"Mereka dirampok dengan senjata tajam, ada 5 orang nelayan yang menjadi korban," kata Camat Nipah Panjang, Helmi Agustinius melalui pesan singkat, Jumat (26/8/2022).

Ia mengatakan tidak ada korban dalam peristiwa perompakan oleh kawanan bajak laut itu.

Namun mereka cukup lama terombang-ambing di tengah laut, karena kapal pompong yang mereka gunakan mati. Perompak menjarah barang-barang berharga yang ada di kapal seperti GPS, handphone, dan hasil tangkapan nelayan.

Selain itu, dalam aksinya para perompak juga mengambil aki dan girboks kapal pompong nelayan tersebut. Akibatnya, kapal pompong itu tidak bisa dihidupkan.

"Kapal pompong itu sempat terombang ambing di laut karena tidak bisa hidup setelah alat khususnya diambil perompak," kata Helmi.

Untungnya,tak berapa setelah aksi perompakan terjadi, ada kapal pompong nelayan lain yang melintas dan membantu menarik pompong korban perampokan itu ke arah Nipah Panjanh. Helmi mengatakan, kerugian akibat perompakan tersebut bisa mencapai puluhan juta.

Perompakan di perairan Lambur Luar Sementara itu, Kasat Polairud Polres Tanjab Timur AKP Ahmad Soekany Daulay membenarkan bahwa ada aksi perompakan yang terjadi di wilayah perairan Kabupaten Tanjab Timur.

"Benar, kami dari Polrairud Polres Tanjab Timur saat ini tengah menangani laporan terkait kasus perompakan yang terjadi di wilayah perairan kita dengan korbannya nelayan dari Kecamatan Nipahpanjang," ujarnya.

Dia menerangkan, setelah mendapat laporan dari korban perompakan ini, pihak Polairud Polres Tanjab Timur langsung bergerak cepat dengan cara melakukan interogasi dan analisa.

"Hari ini, Kamis 25 Agustus 2022 para korban telah mendatangi Polairud Polres Tanjab Timur untuk membuat laporan resmi terkait kejadian perompakan yang mereka alami," terangnya.

Saat ditanya terkait titik koordinat terjadinya aksi perompakan tersebut, AKP Ahmad memaparkan bahwa untuk sementara diduga lokasinya berada di wilayah perairan Lambur Luar, Kecamatan Muarasabak Timur.

 "Kita belum bisa menentukan pasti titik koordinat kejadian itu. Sebab, untuk menentukan titik pastinya kejadian itu kita harus menurunkan tim ahli," paparnya.

Pada saat kejadian, para korban yang ada di pompong nelayan tersebut tidak dapat berbuat banyak. Karena selain kalah jumlah, nelayan tersebut juga berada di bawah ancaman senjata tajam milik para perompak.

Ia juga menjelaskan, saat ini petugas dari Polairud Polres Tanjab Timur telah mengambil langkah cepat yaitu bekerjasama dengan ketua-ketua nelayan yang ada di Kabupaten Tanjab Timur, untuk memberikan himbauan agar mereka saat beraktifitas di laut untuk saling berkoordinasi dan berkomunikasi antar sesama nelayan.

Tujuannya, jika terdapat salah satu nelayan yang mengalami musibah apapun itu bentuknya saat berada di laut, informasinya bisa cepat menyebar dan bisa cepat ditangani oleh pihak terkait.

"Ini juga untuk meminimalisir jika terjadi aksi perompakan kembali di laut dan juga untuk mengatasi jika ada nelayan yang mengalami musibah buruk di laut," jelasnya.

Pihak kepolisian akan lebih rutin patroli dengan bekerja sama dengan tokoh masyarakat, agar kejadian serupa tak terulang kembali. (red.Nf)

Posting Komentar

0 Komentar