Surabaya, tjahayatimoer.net - Proses tidak mengkhianati hasil. Itulah kalimat yang dilontarkan oleh Aji Bangkit Pamungkas saat awak media mewawancarainya terkait perjuangannya bisa juara dunia dalam gelaran kejuaraan pencak silat yang dilaksanakan di Malaysia beberapa waktu yang lalu.
Ya, Bangkit sapaannya merupakan atlet pencak silat asal Ponorogo. Dia sudah mengharumkan nama Indonesia dikancah Internasional lewat pencak silat
Tahun 2018 lalu, atlet yang berumur 23 tahun itu menyumbangkan medali emas dalam ajang ASEAN Games. Teranyar, Bangkit menorehkan prestasi yang membanggakan dalam ajang Kejuaraan Pencak Silat Dunia ke-19. Dalam kejuaraan yang digelar pada 25-31 Juli 2022 di Melaka International Trade center, Malaysia itu, Aji Bangkit Pamungkas berhasil membawa pulang medali emas.
Dia tidak menyangka bakal memberikan hasil terbaik untuk Indonesia dalam gelaran internasional ini. Sebab, Bangkit pernah kalah dalam babak penyisihan dalam kejuaraan yang sama pada tahun 2016 lalu. Saat diberi kepercayaan lagi mengikuti kejuaraan pencak silat dunia, Ia hanya ingin melakukan semaksimal mungkin.
“Pertama ikut kejuaraan dunia itu pada tahun 2016 lalu, waktu itu saya kalah di babak penyisihan. Tahun ini diberi kepercayaan lagi, dan alhamdulillah dapat hasil yang terbaik,” ungkap pemuda yang murah senyum tersebut.
Perjuangan Bangkit di ajang internasional itu layak untuk diapresiasi. Sebab, Ia berhasil meraih emas di kelas bebas 2, dengan berat minimal 110 kilogram. Ada 10 peserta dari berbagai negara yang ikut di kelas tersebut.
Untuk berhasil juara dunia itu, Bangkit harus melakoni 4 kali pertandingan. Pada pertandingan pertama, Ia berhasil mengalahkan atlet pencak silat dari Algeria. Kemudian menang lagi melawan atlet dari Kyrgyzstan, dilanjutkan menumbangkan atlet dari Belanda.
“Di partai final, saya mengalahkan wakil dari negara Thailand,” katanya.
Pertandingan paling berat dilakoni Bangkit yakni di partai final musuh wakil dari Thailand yang bernama Adthapong Saengtep. Bangkit yang mempunyai berat badan 110 kilogram, harus melawan atlet Thailand yang berat badannya jauh diatas Bangkit, yakni dengan berat 135 kilogram.
“Laga paling berat ya di partai final, melawan atlet Thailand yang mempunyai berat 135 kilogram, sedangkan berat badan saya 111 kilogram. Alhamdulillah, endingnya memberikan hasil terbaik untuk Indonesia,” ungkap Bangkit.
Medali emas yang diraih oleh Bangkit itu, turut menyumbangkan Indonesia menjadi juara umum di ajang tersebut. Turun sebanyak 31 nomor, timnas Indonesia berhasil membawa pulang 11 medali emas, 9 medali perak dan 8 medali perunggu.
“Kejuaraan dunia ini diikuti oleh 22 negara di dunia. Alhamdulillah Indonesia meraih predikat sebagai juara umum,” pungkasnya. (red.Nf)
0 Komentar