Sumenep, tjahayatimoer.net – Masa panen para petani garam di Kabupaten Sumenep mundur dari biasanya. Tertundanya masa pungut garam para petani akibat masih turunnya hujan dalam pekan kemarin.
“Kalau musim normal, pertengahan Agustus biasanya sudah mulai panen garam. Tapi karena minggu lalu sempat ada guyuran hujan deras beberapa kali, panen garam akhirnya molor,” kata Kepala Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Abdul Hayat, Selasa (23/08/2022).
Desa Pinggir Papas merupakan salah satu sentra penghasil garam di Kabupaten Sumenep. Hampir 90 persen masyarakat di desa ini menggantungkan hidupnya sebagai petani garam.
“Memang ada sebagian petani yang sudah mulai melakukan pungut garam. Tapi jumlahnya tidak banyak,” ujar Abdul Hayat yang biasa dipanggil Ubed.
Ia menjelaskan, akibat hujan deras yang turun pekan kemarin, petani harus mengulang pekerjaannya karena lahan yang sudah siap panen, gagal.
“Air garam yang sudah disebut air tua dan siap panen, akibat guyuran hujan jadi muda lagi. Petani harus menguras air laut yang bercampur hujan,” terangnya.
Ia memperkirakan, apabila cuaca normal, maka pada bulan September, garam rakyat sudah mulai bisa dipanen. “Insya Allah panen garam akan serentak se-Madura. Puncak panennya mulai bulan September. Semoga saja cuaca mendukung,” ucapnya. (red.mrhs)
0 Komentar