Banyuwangi, tjahayatimoer.net – Upaya Pemkab Banyuwangi menumbuhkan wirausahawan mendapat sambutan positif dari sejumlah pihak. Salah satunya dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) yang menggelar Pelatihan Kewirausahaan (Entrepreneurship) bagi ahli waris peserta Jamsostek.
Pelatihan yang digelar kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Banyuwangi tersebut diikuti 20 ahli waris para peserta program BP Jamsostek. Mereka adalah istri atau suami peserta BP Jamsostek yang telah meninggal dunia saat bekerja.
Para peserta mendapatkan berbagai pelatihan. Mulai kewirausahaan, literasi finansial, membuat berbagai makanan olahan, hingga membatik.
Direktur Utama BP Jamsostek, Anggoro Eko Cahyo, mengatakan pelatihan yang dikemas dalam "Membership Empowerment Benefit Program,” ini sebagai upaya menumbuhkan semangat entrepreneurship kepada para ahli waris penerima manfaat. Dengan harapan, mereka bisa menata kembali perekonomiannya pasca tidak memperoleh pendapatan tetap lagi dari pencari nafkah.
“Misalnya, Ibu-ibu yang ditinggalkan suaminya bisa mulai berwirausaha berbekal keterampilan yang didapatkan dari pelatihan ini,” kata Anggoro saat hadir dalam pelatihan tersebut di Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi upaya BP Jamsostek dalam mendukung perekonomian masyarakat, khususnya para ahli waris penerima manfaat. Mereka yang telah menerima kemanfaatan dari program ini, bisa memanfaatkannya untuk membuka usaha.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bergotong royong membantu Pemkab dalam upaya peningkatan ekonomi warga. Sinergis semacam ini yang kami harapkan,” ujar Ipuk.
Program Jamsostek ini, menurut Ipuk, sinergis dengan program-program daerah untuk mendorong geliat UMKM sebagai motor penggerak perekonomian di Banyuwangi. Pemkab sendiri telah bekerja sama Kementrian Ketenagakerjaan lewat Balai Latihan Kerja Muncar Banyuwangi dengan menggelar berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan ketrampilan warga.
Banyuwangi sendiri saat ini juga telah berkolaborasi bersama BP Jamsostek dalam hal perlindungan tenaga kerja. “Kami punya program bantuan premi bagi para nelayan. Total sudah 7.500 nelayan yang terdaftar BPJS Ketenagakerjaan. Begitu juga tenaga non-ASN di kantor-kantor pemerintah. Ke depan kita berharap kolaborasi ini bisa terus kita tingkatkan,” pungkasnya.
Pelatihan ini disambut positif oleh para ahli waris. Salah satunya Ari Suariyah, ahli waris Heru Witoyo yang meninggal karena serangan jantung saat bekerja di salah satu hotel di Batam. “Senang dapat banyak keterampilan baru. Rencana memang akan mulai membuka usaha, makanya ikut pelatihan ini,” kata ibu 4 anak itu. (red.hr)
0 Komentar