Air Sungai Bengawan Solo di Wilayah Bojonegoro Tercemar Amonia

 


  Bojonegoro, tjahayatimoer.net – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro menemukan adanya pencemaran air Sungai Bengawan Solo wilayah Kabupaten Bojonegoro tercemar bahan kimia amonia.

Tercemarnya air sungai terpanjang di Pulau Jawa itu terjadi saat musim kemarau. DLH Kabupaten Bojonegoro menduga pencemaran air sungai dari senyawa unsur nitrogen dan hidrogen itu berasal dari kawasan hulu.

“Dari dulu kami sudah sering bersurat ke Pemprov Jatim dan Jateng untuk menangani permasalahan ini (pencemaran sungai),” ujar Kepala DLH Kabupaten Bojonegoro Hanafi, Senin (1/8/2022).

Sementara Subkoordinator Pengendali Lingkungan DLH Muhammad Hanif mengatakan, kondisi itu diketahui dari pemasangan alat pendeteksi di instalasi PDAM di wilayah Kecamatan Padangan. “Hasil alat pendeteksinya menunjukkan adanya amonia,” ujarnya.

Hanif menjelaskan, alat pendeteksi tersebut merupakan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Alat itu dipasang di Padangan supaya bisa mendeteksi lebih dini. Sebab, pencemaran rata rata bukan dari Bojonegoro. Tapi dari hulu sungai,” tambahnya.

Hingga kini pihaknya masih menelusuri lebih jauh tentang asal-usul amonia di Bengawan Solo itu. Juga terkait keamanan airnya jika air itu digunakan. “Terkait itu semua kami masih akan melakukan uji lanjutan, “ tuturnya.

Ketua Komisi C DPRD Mochlasin Afan mengatakan, DLH harus memastikan aman tidaknya kandungan kandungan air Bengawan Solo itu. Sebab, air Bengawan Solo banyak digunakan warga. Baik keperluan rumah tangga atau pertanian.

“Harus ada kepastian. Sehingga, masyarakat bisa tenang. Selain itu harus ada tindakan. Dicari asal-usulnya agar bisa dilakukan tindakan. Dan pencemaran itu tidak berlangsung terus-menerus,” pungkasnya. (red.Nf)

Posting Komentar

0 Komentar