Surabaya, tjahayatimoer.net - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengajak kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bahwa menjadi seorang ASN sejatinya adalah menjadi pelayan publik. Oleh sebab itu ia berpesan agar mereka dapat bekerja dengan mindset terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
"Saya menekankan, ASN itu adalah esensinya sebagai public service, pelayanan publik. ASN harus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," Kata Wagub Emil usai menutup Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS golongan III angkatan 30, 31, dan 32 di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA), Sabtu (2/7/2022) pagi.
Emil Dardak, sapaan akrab Wagub Jatim, menjelaskan bahwa belanja pegawai tidak selalu berkaitan dengan efisiensi. Tetapi juga sebagai upaya untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat. Utamanya bagi yang berada di daerah
"Sebenarnya belanja pegawai itu tidak sepenuhnya selalu menggambarkan inefisiensi, karena larinya yang untuk pelayanan - pelayanan publik, ini kesehatan dan pendidikan," jelasnya.
"Harapannya mereka juga menjawab amanah ini dengan bekerja dengan baik," imbuhnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa seperti halnya saat pandemi Covid-19 sedang marak maka garda terdepan pelayanan kesehatan bagi masyarakat adalah mereka para ASN bidang kesehatan. Mereka harus siap 24 jam memberikan layanan kepada masyarakat maskipun mereka termasuk orang-orang yang paling beresiko terpapar.
Terkhusus kepada para ASN generasi Z, Wagub Emil mengajak agar mampu menunjukkan bahwa dengan menjadi ASN mereka juga tetap dapat mengembangkan profesi mereka.
Bahwa ada ruang bagi mereka untuk mengabdi, memberikan dedikasi terbaik juga sesuai dengan passion.
"Kami ajak generasi Z, ini justru yang katanya mengejar passion, buktikan bahwa sebagai ASN yang justru bukan hanya gaji yang membuat bahagia, tapi yang membuat bahagia adalah bekerja dengan baik dan ada ruang pengembangan profesi," ajaknya.
Tak hanya itu, ia juga berpesan agar ASN yang berada di garda terdepan pelayanan masyarakat bekerja dengan kesabaran yang lebih. Pasalnya selain harus selalu memberikan pelayanan masyarakat secara langsung, mereka juga harus bertanggung jawab kepada pimpinan.
"Harus punya kesabaran ekstra, jadi kalau berhadapan apalagi kesehatan Itu keluarga pasien kadang dalam kondisi sangat kalut, bisa mungkin mereka tidak sempat berpikir diplomatis dalam berkomunikasi dengan tenaga medis, yang ada kita harus selalu tetap menjaga kesabaran," pesannya.
Oleh sebab itu, ia juga berpesan kepada para pimpinan di seluruh instansi agar bisa menjadi tempat berkeluh kesah, sharing permasalahan dan tempat diskusi mencari solusi bagi stafnya. Ia berharap para atasan berkenan melakukan tabayun atau kroscek kepada staf jika ditemukan ada permasalahan.
"Memberikan ruang bagi mereka untuk menceritakan dengan seksama, dari situ tentunya kalau memang salah ya harus ada koreksi tapi kalau benar ya harus ada sebuah proses klarifikasi kepada stakeholder," terangnya.
"Karena kalau tidak, bayangkan di depan dimarahin sama keluarga pasien, masyarakat, di belakang dimarahin lagi sama bosnya," ujarnya.
"Harapan saya, maka atasan itu jangan marah-marah," pungkasnya.
Sebagai informasi pada penutupan latsar CPNS kali ini diikuti oleh 160 orang dari Kabupaten Bojonegoro, Magetan dan Jember. Dari setiap angkatan terdapat 3 peserta terbaik yang kemudian diberikan apresiasi dengan disematkan pin ASN Smart.
Turut hadir Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Daya Manusia Pemprov. Jatim Aries Agung Paewai, dan Kepala Biro Organisasi Setda Jatim Ramlianto dan sejumlah perwakilan dari beberapa OPD Jatim. (hum.can)
0 Komentar