Surabaya, tjahayatimoer.net - Kepedulian Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terhadap pengelolaan lingkungan dan hutan mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Apresiasi tersebut diberikan KLHK dalam bentuk penghargaan Nirwasita Tantra 2021. (21/07/2022)
Gubernur Khofifah meraih penghargaan Nirwasita Tantra kategori kepala daerah peringkat ketiga dalam pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutananan Daerah Tahun 2021. Tak hanya itu, Provinsi Jatim juga mendapat piagam penghargaan terbaik II kriteria pemerintahan daerah kategori provinsi.
Penghargaan tersebut diterima oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Prov. Jatim Ardo Sahak mewakili Gubernur Khofifah di Auditorium Dr. Ir. Soejarwo, Gedung Manggala Wana Bakti Jakarta, Rabu (20/7).
Terkait penghargaan tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih atas sinergitas kepada seluruh elemen strategis masyarakat yang turut menjaga lingkungan hidup di Jatim.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen strategis yang membantu dan bersinergi mewujudkan program Pemprov Jatim dalam menjaga lingkungan hidup dan hutan. Semoga penghargaan ini, menjadi pemacu seluruh masyarakat untuk terus menjaga dan mencintai lingkungan dan hutan dengan melakukan aksi sederhana yang bisa kita lakukan,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (21/7) pagi.
Disampaikan Khofifah, Jatim terus melakukan inovasi dalam pengelolaan lingkungan hidup dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Selama 10 tahun lebih, Jatim terus memacu peningkatan kemampuan kapasitas daya dukung lingkungan menjadi lebih baik.
“Peningkatan kapasitas dan daya dukung lingkungan ini dilakukan melalui berbagai cara, yakni menjalin kerjasama dengan pemerintah pusat, kabupaten/kota, dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat, LSM, serta kerjasama dengan elemen di dalam maupun luar negeri,” tuturnya.
Melalui penghargaan ini, Khofifah berharap masyarakat semakin mencintai dan menjaga lingkungan. Caranya, melakukan tindakan atau aksi nyata dari hal-hal sederhana yang bisa dilakukan.
“Misalnya dengan menanam pohon, membersihkan sampah, tidak membuang sampah sembarangan di sungai dan mengurangi pemakaian kantong plastik,” ungkapnya.
Melalui tindakan sederhana itu, dampaknya akan sangat besar bagi kondisi lingkungan. Khofifah optimis mampu menciptakan dampak positif bagi lingkungan, apalagi aksi tersebut dilakukan secara bersama-sama.
“Dimulai dari hal sederhana untuk lingkungan kita, maka bisa berdampak besar bagi kelestarian lingkungan kita,” tegas orang nomor satu di Jatim itu.
Gerakan menanam pohon, lanjut Khofifah, akan mampu meredam kenaikan gas rumah kaca sebagai penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim.
“Kegiatan menanam pohon sangat berguna untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sehingga dapat menurunkan pemanasan global. Semua ini ketika dilakukan dapat menjadi habit bagi kita semua. Perilaku yang harus kita mulai bangun dari diri sendiri kemudian di-getok tular-kan pada lingkungan sekitar kita," tandasnya.
Di sisi lain, kesadaran masyarakat semakin tinggi dalam mengurangi pemakaian produk berbahan plastik seperti styrofoam, air mineral kemasan, maupun sedotan plastik juga. Beberapaminimarket di beberapa daerah bahkan sudah tidak lagi menggunakan tas plastik dan menggantinya dengan tas berbahan kain untuk belanja.
"Plastik ini dipakai, (terbuang) kemana-mana kan, ke sungai, ke mana-mana. Dengan penggunaan tas kain atau bahan lain daur ulang ini bisa diterapkan masyarakat untuk menjaga lingkungan,” tutur Khofifah.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK, Bambang Supriyanto, mengatakan, Nirwasita Tantra diberikan kepada pemerintah kabupaten, kota, dan provinsi, termasuk legislatif. Percampuran dari semua itu kemudian muncul pemeringkatan.
“Leadership itu menjadi kunci untuk penyelamatan LHK, 90 persen ditentukan oleh ketokohan. Dari sisi kebijakan dan juga untuk kebijakan implementasinya. Kalau di daerah indikatornya itu indeks kualitas lingkungan hidup, ada empat instrumen yang diukur. Instrumen kebijakan dan implementasi kebijakan,” tutur Bambang.
Pemerintah daerah yang mendapatkan penghargaan Nirwasita Tantra 2021 antara lain Bupati Kabupaten Lamongan Tingkat Kabupaten, Bupati Kabupaten Lumajang untuk kategori kabupaten sedang. Sedangkan untuk tingkat Kota, Wali Kota Surabaya menduduki peringkat pertama, kemudian kategori sedang diperoleh Wali Kota Madiun dan Probolinggo. Selain itu DPRD Jawa Timur juga menyabet peringkat ketiga untuk kategori DPRD Provinsi.
Selain Nirwasita Tantra 2021, KLHK juga memberikan penghargaan Kalpataru 2022, kepada 10 pahlawan lingkungan di seluruh Indonesia. Mereka terbagi dalam kategori perintis, pengabdi, penyelamat, dan pembina.
“Sebenarnya hari ini kalau kegiatannya disatukan antara eksekutif, legislatif, dan penggiat lingkungan, itu ada sebuah gerakan bukan kerumunan. Tapi barisan yang terintegrasi sehingga tujuan dari menjadikan indeks kualitas lingkungan hidup menjadi lebih baik, tutupan lahannya lebih baik. Iklim menjadi baik itu akan terjadi. Ini leadership kota dan kabupaten nanti disinergikan akan menjadi sumber koherensi secara nasional,” tandasnya. (hum.en)
0 Komentar