Malang, tjahayatimoer.net - Seorang suami di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang tega menusuk istri dan anaknya karena menolak dicerai. Sebelum kejadian, pelaku disebut suka berjudi serta mabuk-mabukan.
IFC (22), putri sulung pelaku menceritakan, tragedi berdarah ini berawal saat ibunya menuntut cerai. LW (42), meminta cerai karena diduga suaminya sering menggunakan narkoba, sekaligus berjudi sabung ayam.Sementara pelaku sehari-harinya tak pernah memiliki pekerjaan. Ditambah BFY (41), juga sering meminta uang kepada istri dan putrinya untuk digunakan membeli barang terlarang itu serta modal judi.
"Sedangkan setiap harinya ayah saya ini tidak bekerja. Hal itulah yang melatarbelakangi ibu saya menjadi tidak betah hidup bersama ayah dan meminta cerai," jelas IFC saat ditemui wartawan, Sabtu (2/7/2022).
Permintaan cerai itu tampaknya membuat BFY berang. Sehingga, ia kerap mengancam akan membunuh LW beserta keluarganya.
"Ancaman itu terus dilontarkan ayah saya, sejak sekitar 3 bulan yang lalu," ungkap sulung dari tiga bersaudara ini.
Takut dengan ancaman tersebut, LW beserta ketiga anaknya pergi dari rumah BFY dan tinggal di rumah orang tuanya sejak 2 pekan sebelum kejadian itu.
IFC juga merinci ada 9 tusukan yang dialami ibunya. Di antaranya dua luka di bagian perut, empat luka di punggung dan tiga luka di bagian lengan.
Selain LW, IFC juga menjadi korban penusukan ayah kandungnya tersebut tepat di perutnya. "Saya mengalami luka tusukan di perut. Tapi sudah dijahit di Puskesmas Wagir," katanya.
Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat melalui Kasatreskrim Polres Malang AKP Donny Kristian Bara'langi menuturkan, peristiwa penganiayaan terjadi di rumah ibu korban pada 28 Juni 2022 lalu.
Sejumlah barang bukti telah diamankan sebagai bahan penyelidikan, selain memburu pelaku yang kabur usai menganiaya istri dan anaknya.
"Kami mengamankan beberapa barang bukti yaitu baju daster warna kuning, baju pendek motif garis warna putih kombinasi coklat dan celana panjang berwarna biru," ujar Donny.(red.Ad)
.jpg)
0 Komentar