Saling Bentrok Perguruan Silat Di Lamongan, Sejumlah Pemuda dan Warkop Jadi Sasaran Amuk Massa.

 

Lamongan, tjahayatimoer.net – Kasus kekerasan yang melibatkan perguruan silat di Kabupaten Lamongan kembali terjadi. Akibatnya sejumlah remaja menjadi korban dari aksi kekerasan yang dilakukan bersama-sama. Para korban ini mengalami luka-luka.


Setidaknya, bentrokan yang melibatkan perguruan silat ini terjadi di 3 TKP (Tempat Kejadian Perkara), yakni di Dusun Guyangan, Desa Sekarbagus Kecamatan Sugio dan di Desa/Kecamatan Sugio yang sama-sama menyasar warung kopi. Serta di Desa Warungering, Kecamatan Kedungpring, Lamongan.


“Kejadian kekerasan terhadap orang atau barang yang melibatkan perguruan silat ini terjadi pada Minggu sore (17/7/2022),” ujar Kapolsek Kedungpring, AKP Supriyanto, SH dalam keterangan tertulisnya.


Mengenai kronologinya, Supriyanto menjelaskan bahwa kejadian ini diketahui saat ada laporan kekerasan yang masuk ke Polsek setempat. Diduga, bentrokan ini terjadi usai salah satu perguruan silat menggelar ujian kenaikan pangkat di Dusun Sekaran, Desa Sekarbagus, Kecamatan Sugio.


Selanjutnya, rombongan yang diikuti oleh sekitar 500 pemuda tersebut melakukan konvoi dengan mengendarai lebih kurang 300 unit sepeda motor. Setibanya di Dusun Guyangan, entah siapa aktor yang memprovokasi, rombongan tiba-tiba ngamuk dan melakukan pengrusakan terhadap warung kopi milik SA (30).


Selain merusak warkop, rombongan pesilat ini juga merobohkan 4 unit sepeda motor. Akhirnya karena ketakutan, pemilik warkop pun melarikan diri. Insiden ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Minggu (17/7/2022).



Tak cukup sampai di sini, selang setengah jam kemudian rombongan melanjutkan konvoinya menuju ke arah barat, tepatnya di warung milik ML yang berada di Desa Sugio. Di warkop ini, insiden serupa terjadi lagi, mereka merusak dan melemparkan batu ke arah warung milik ML berkali-kali.


Bahkan, ada 3 pemuda yang turut menjadi sasaran penganiayaan di warkop ini, di antaranya MAR (20), FK (24), dan FAJ (30). Alhasil, ketiga korban asal Kecamatan Sugio ini pun mengalami luka lecet hingga memar.


Sementara untuk kerugian yang dialami oleh pemilik warung ini ditaksir mencapai jutaan rupiah, yakni warkop milik SA merugi sekitar Rp2 juta, sedangkan warkop milik ML merugi sekitar Rp15 juta. Sontak para korban segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Sugio.


Para petugas kepolisian segera menuju ke TKP, massa yang berjumlah sekitar 500 pemuda ini pun berhamburan dan berhasil dibubarkan. Selanjutnya, petugas juga melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut.


Sayangnya, hingga kini pelaku atau dalang di balik kekerasan ini masih belum diketahui. Namun, polisi telah berhasil mengantongi sejumlah barang bukti, memintakan VER, dan mencatat keterangan dari para saksi.


Setelah ramai menyasar dua warkop, insiden ini ternyata belum berakhir, ratusan massa yang berhasil dibubarkan itu menuju Babat melalui jalan Waduk Gondang-Kalen.


Nahas, dua remaja yang memisahkan diri dari rombongan tersebut ternyata malah dihadang oleh sekawanan pemuda tak dikenal. Dua remaja ini masing-masing adalah MT (14) dan AA (14), yang sama-sama pelajar asal Kecamatan Babat, Lamongan.


“Dua remaja dihadang oleh beberapa orang tak dikenal, kejadiannya di Jalan Desa Warungering, Kecamatan Kedungpring, sekira pukul 16.00 WIB,” sebut AKP Supriyanto.


Saat dihadang, kedua remaja ini sebenarnya sempat lari ke pemukiman warga. Akan tetapi, keduanya berhasil dikejar oleh sekawanan pelaku tersebut hingga akhirnya dipukul menggunakan tangan kosong beberapa kali.


Tak hanya itu, kaos milik kedua korban yang bertuliskan Pasker Liar juga dirampas, hingga keduanya mengalami luka-luka. Takut kejadian ini berulang, kedua korban segera melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Kedungpring, sekira pukul 20.30 WIB.


“Polisi masih memintai keterangan dari para saksi. Pelakunya masih dalam proses penyelidikan,” tandasnya.(red.Ad)

Posting Komentar

0 Komentar